Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Sedih karena Survei

Cinta Laura Kiehl pernah melakukan survei tentang pelecehan terhadap perempuan di transportasi publik Jakarta. Ia merasa sedih dan kecewa karena kurangnya kepedulian masyarakat mengenai isu pelecehan seksual terhadap perempuan.

20 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKTRIS dan penyanyi Cinta Laura Kiehl, 26 tahun, pernah membuat survei untuk mengetahui soal perundungan terhadap perempuan. Dalam sigi kecil-kecilan itu, Cinta, yang sejak tahun lalu menjadi duta anti-kekerasan terhadap perempuan dan anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mendapati semua respondennya pernah mengalami perundungan seksual verbal. “Setiap perempuan yang aku tanya, berhijab atau tidak, memakai baju kantor atau baju kasual, apa pun penampilan fisik mereka, mengatakan pernah mengalami catcalling," katanya, Selasa, 16 Juni lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, temuan ini sangat menyedihkan karena menunjukkan banyak lelaki belum mengerti perlunya menghargai kaum Hawa." Catcalling adalah bentuk kekerasan, it’s harassment. Perilaku seperti itu enggak benar dan tak bisa diterima," ujar Cinta, yang mewawancarai penumpang moda raya terpadu dan pejalan kaki di Jakarta, Maret lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia merasa makin sedih dan kecewa karena tak banyak yang menonton hasil survei yang ia unggah di kanal YouTube-nya pada 3 April lalu. Cinta justru mendapati lebih banyak orang menonton tayangannya yang lebih "enteng", seperti soal tip perawatan kulit. Padahal ia bermaksud mengedukasi generasi muda, terutama para pengikutnya di media sosial, tentang isu kekerasan dan tindakan perundungan.

Sejak menjadi duta anti-kekerasan terhadap perempuan dan anak, Cinta kerap menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan diskusi. Ia selalu menekankan pentingnya edukasi kepada anak-anak di sekolah tentang kesetaraan gender hingga hak-hak anak dan perempuan. Dengan begitu, kepedulian anak-anak bakal terpupuk sejak kecil. "Membuat mereka juga menjadi lebih sadar terhadap isu ini," ucap Cinta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus