IRA Wibowo sudah lega. Humas Pasaraya itu, akhir Maret lalu, seakan diburu waktu. Ia sibuk berat. Maklum, bosnya, Abdul Latief, diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja. Maka, acara dadakan pun dilaksanakan. Ada syukuran, ada pelepasan Latief sebagai direktur utama, dan macam-macam. ''Ibaratnya, seperti nonton film yang di-fast forward-kan,'' kata gadis Indo-Jerman ini. Tugas Ira memang cukup pernak-pernik, misalnya mempersiapkan daftar undangan, mencetak undangan, mempersiapkan kenang-kenangan, catering, dan sebagainya. Pokoknya, repot deh. ''Syukurlah, Ira diberi kemudahan. Banyak yang membantu Ira,'' katanya. Adakah Ira akan boyong ke Depnaker? ''Sementara ini, karena tidak diminta, saya tidak memikirkan kemungkinan itu. Lagi pula, di Depnaker kan Bapak sudah ada humasnya sendiri. Jadi, ya, tetap di sini,'' kata Ira, yang telah bergabung di Pasaraya sejak Juli 1991. Sarjana komunikasi UI ini sejak dulu memang bercita-cita bekerja di bagian humas. Tapi urusan akting jalan terus. Hanya saja, tawaran main film dan sinetron yang tetap mengalir itu, untuk sementara, masih belum dijawabnya. ''Masih saya sesuaikan dengan kesibukan saya di sini,'' kata Ira, yang pekan lalu mengambil cuti seminggu. Untuk obat capek?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini