MENTERI P & K Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro tak suka protokoler. Ia, misalnya, merasa risi jika ada orang yang membukakan pintu mobilnya. ''Apa susahnya membuka pintu mobil sendiri?'' katanya. Hingga pekan lalu Wardiman, 59 tahun, masih menempati rumahnya di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan. Ia belum pindah ke perumahan menteri di Jalan Gatot Subroto. ''Buat apa pindah, toh saya tinggal sendiri,'' kata bapak tiga anak ini. Istri Wardiman telah meninggal enam tahun lalu. Dan ketiga anaknya itu kini bersekolah di Amerika. Makannya juga sederhana. Jika siang makan enak, malam harinya ia tak makan. Sarapannya pun cukup kue terbuat dari bekatul. ''Untuk mengurangi koresterol,'' kata Wardiman kepada Sri Pudyastuti dari TEMPO. Olah raganya teratur. Ia anggota Club Olympus, pusat kebugaran di lantai V Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Hampir setiap pagi ia mangkal di sana untuk lari 6 km, yoga, latihan menguatkan otot lengan, punggung, dan dada. ''Tanpa olah raga, badan saya pegal semua,'' katanya. Apakah selamanya ia tanpa pendamping. ''Lo, apa ada peraturan menteri harus punya istri?'' tanya Wardiman. Tapi tak berarti Wardiman ogah kawin. ''Saya nggak mau munafik. Dia mesti cantik, bisa diajak bertukar pikiran, dan wanita yang matang,'' katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini