SAMSUL Anwar, 27 tahun petinju kelas welter ringan, riwayat
hidupnya telah dibeli produser untuk difilmkan. Direncanakan
yang memainkannya dia sendiri. "Mudah-mudahan kali ini sukses.
Soalnya sebelum ini sudah ada tiga kali tawaran main film pada
saya, tapi semuanya gagal. Gara-gara ijin produksi tidak
diberikan," ujar anak Medan itu.
Apa yang menarik dari riwayat Samsul? Konon, sewaktu dilahirkan,
tangan kanan petinju itu lumpuh. "Tak bisa digerakkan
sama-sekali," tuturnya. Sampai bersekolah SMP tangan itu tetap
cacad. "Teman-teman selalu mengejek, tapi saya pantang menyerah.
Meski bisa menulis dengan tangan kiri, saya terus mencoba
menggunakan tangan kanan."
"Sebetulnya saya tidak ingin jadi petinju. Tapi karena ingin
menstabilkan tangan, saya lalu memasuki perkumpulan tinju asuhan
Paruhum Siregar di Medan. Dan ketika suatu hari dengan tangan
kanan itu saya mampu merobohkan lawan, timbul semangat
berapi-api untuk jadi ptinju yang baik," tuturnya kepada TEMPO.
Kegigihan itulah yang rupanya hendak digambarkan dalam film.
Menurut produsernya, PT Gemini Satria Film, yang akan ditunjuk
sebagai sutradara mungkin Ami Priyono. Produksi akan dimulai
Desember nanti dan berlokasi Sumatera Utara, kampung halaman
Samsul. Tapi siapa yang akan menjadi Samsul kecil masih belum
jelas.
Setelah SEA (ames berakhir nanti, Samsul-- yang pernah mendapat
gelar olahragawan terbaik 1976--merencanakan untuk mengganung
sarung tinjunya. Kenapa? "Demi masa depan," katanya. "Kalau dulu
saya hanya memikirkan masa depan sebanyak 25%, sedang yang 75%
olahraga, sekarang itu musti dibalik." Perubahan sikap itu
mungkin juga karena April kemarin dia sudah tidak bujangan lagi.
Lalu apa rencana berikutnya? "Saya mau jadi petani saja. Saya
kira itu usaha yang cocok bagi saya," kata lulusan ASMI 1978
itu. Horas !
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini