Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK pandemi Covid-19 menghantam kancah seni pertunjukan, koreografer Rusdy Rukmarata harus beradaptasi dengan panggung virtual dari pentas fisik. Untuk mewujudkannya, ia mesti berkolaborasi dengan seniman selain penari. “Terutama menyangkut movie makers dan pakar digital,” kata Rusdy, 59 tahun, lewat pesan suara WhatsApp, Rabu, 30 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan beralih ke panggung virtual, Rusdy mengungkapkan, koreografer dan penari harus bisa memikirkan hal teknis. Panggung dan ruang virtual sangat berbeda karena mata penonton dan mata lensa pun demikian. “Kalau dia posisinya tidak sesuai dengan cakupan kamera, akan off camera,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rusdy Rukmarata saat mengajar. Sukadi
Meski ruang improvisasi lebih sempit, upayanya beradaptasi dengan menjelajah ruang virtual berbuah hasil. Bekerja sama dengan Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta, Rusdy menggagas platform panggung virtual di YouTube bernama Indonesia Dance Network. Salah satu programnya adalah Saweran Online. Rupanya, banyak seniman yang mengikutkan karya mereka. “Kalau sudah digarap secara movie, digital, ada editing-nya, memperhitungkan benar soal kamera, peminatnya lebih banyak,” ujar Direktur Artistik Eksotika Karmawibhangga Indonesia Dance Company ini.
Bersama sutradara Nia Dinata, penulis skenario Titien Wattimena, musikus Oni Krisnerwinto dan sejumlah seniman lain, Rusdy juga sukses menggarap Lutung Kasarung, bagian dari program #MusikalDiRumahAja. Film musikal itu ditonton lebih dari 500 ribu kali dalam sepekan. Jumlah itu mustahil tercapai jika pentas digelar di Gedung Kesenian Jakarta.
Rusdy Rukmarata telah melibatkan ratusan seniman lintas bidang, dari sutradara film, desainer multimedia, perancang dan pembangun set, penata suara, penulis naskah, penyanyi, penata busana, hingga kru panggung.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo