PENJAMBRET rupany tak tahu, Ny. Mary Roselani Hoegeng adalah istri bekas kapolsi Hoegeng Iman Santoso. Ketika mobilnya terhenti karena lampu merah Rabu pekan lalu di persimpangan Jl. Cik Ditiro - Jl. Gresik, Jakarta Pusat, hanya 40 meter dari rumahnya, seorang pengemis mendekat. Tanpa curiga, Ny. Hoegeng membuka kaca jendela dan memberi sedekah. Belum sempat kaca jendela ditutup kembali, muncul sebilah pisau yang ditodongkan seorang lelaki seram. Ibu dua anak ini kaget, dan sopir tak bisa berbuat apa-apa. Hoegeng kebetulan tak mengantar sang istri siang itu. Rebut-rebutan tas terjadi "Sampai tas robek dibawa perampok yang lari ke Jl. Cik Ditiro," cerita Hoegeng. Nomor sepeda motor dicatat Ny. Hoegeng. "Tetapi begitu dilaporkan ke polisi, ternyata memakai nomor palsu," kata Hoegeng lagi lewat telepon. Uang di dalam tas itu Rp 150.000. "Tapi kami sudah ikhlas kok, mungkin penjambret itu butuh uang. Hanya surat penting di dalam tas, seperti KTP dan surat keterangan dokter, terpaksa dibuat dari awal lagi." Ada lagi yang masih berbekas. Ny. Hoegeng sampai akhir pekan lalu masih istirahat. Pinggangnya seperti terkilir karena tarik-tarikan mempertahankan tas. "Sekarang sedang dicarikan dukun urut," kata bekas kapolri yang punya hobi menyanyi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini