Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menggebuk dan belajar drum selama bertahun-tahun membuat drumer Gilang Ramadhan ingin membuat irama khas Indonesia. "Di Jamaika ada reggae, di Amerika Selatan ada latin, saya mau di Indonesia ada ritme sawah," kata lelaki 50 tahun ini. Ritme sawah merupakan kolaborasi berbagai gaya ketukan dan ritme musik dari beberapa daerah di Tanah Air, yang kebanyakan berlatar persawahan.
Untuk menghasilkan suara ritme sawah itu, Gilang merakit sebuah drum yang menggabungkan beberapa gendang tradisional. Tapi dia tetap menggebuk menggunakan stik drum. "Nada dan ukuran drum rakitan itu sangat pas untuk ritme sawah, maka membuatnya sulit sekali," ujarnya. Sekarang Gilang sedang mencari nama yang pas untuk drum spesial itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo