Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Penyanyi Meiska menjadikan kebaya sebagai busana andalan saat tampil di panggung.
Busana favoritnya adalah kebaya Bali dan kebaya janggan.
Meiska mengaku gerakannya menjadi lebih terbatas saat berkebaya, tapi tidak sampai mengganggu aksi panggung.
DI panggung, Meiska punya busana andalan, yaitu kebaya Bali. Dia biasa mengenakan kebaya lengan panjang dengan potongan pas di badan. “Jadi, walaupun tradisional, tetap stylish,” kata penyanyi dengan nama lengkap Putu Meiska Adinda Putri itu kepada Tempo, Selasa, 17 Desember 2024. Soal warna, merah marun adalah jagoannya karena dia merasa kulitnya menjadi terlihat lebih cerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meiska, 21 tahun, adalah penyanyi asal Denpasar yang mulai dikenal lewat lagu “Hilang Tanpa Bilang” pada 2022. Lagu dengan tema hubungan kasih yang terputus tanpa penjelasan alias ghosting itu sempat masuk daftar 200 lagu terpopuler Spotify.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biduan yang tahun ini melansir album perdana Hanya Figuran tersebut tidak punya perancang khusus untuk mendesain kebayanya. Dia lebih sering membeli baju di butik di Bali atau, kalau memungkinkan, membawa bahan ke tukang jahit untuk dibuatkan baju. “Supaya modelnya lebih fit di tubuh aku,” tutur mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali di Denpasar ini.
Selain gemar mengenakan kebaya Bali—yang mudah dikenali lewat obi atau ikat pinggang—Meiska suka memakai kebaya janggan. Busana dengan kerah tertutup ini merupakan pakaian sehari-hari perempuan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta di masa silam yang kembali dipopulerkan Dian Sastrowardoyo lewat serial Gadis Kretek. “Biasanya aku padukan dengan kain kamen Bali,” ucap Meiska.
Meiska mengakui gerakannya ketika berkebaya tidak seleluasa saat berbusana modern. Namun aksi panggungnya tidak terganggu. Toh, di samping menjadi lebih pede, Meiska punya misi khusus saat manggung dengan berkebaya Bali. “Aku bangga bisa mengenalkan budayaku secara langsung,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo