Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANYAK cara bagi seniman Woro Mustiko untuk memperkenalkan kesenian Jawa, khususnya wayang kulit. Perempuan yang juga dikenal sebagai penyanyi, penari, dan dalang ini antara lain memanfaatkan platform media streaming.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seniman multitalenta ini, misalnya, mengubah gaya mendalangnya dari secara offline ke platform streaming. “Menurut saya, platform streaming ini menjadi peluang yang oke banget buat terus mendalang,” kata Woro kepada Tempo, Selasa, 23 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Woro menuturkan, sebagai pekerja seni di era yang serba digital saat ini, dia berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Tak hanya dalam hal cara menyebarluaskan kesenian, dia juga beradaptasi dengan berbagai kemungkinan kolaborasi.
“Misalnya saya melakukan inovasi dan kreasi di dunia wayang yang konvensional dengan orkestra. Kolaborasi yang saya lakukan ini menjadi bukti bahwa seni tradisional tidak kaku, kuno, dan ketinggalan zaman,” ujar peraih Anugerah Musik Indonesia Awards 2014 tersebut.
Sebagai penyanyi, Woro juga kerap menyelipkan unsur-unsur musik gamelan dalam lagu-lagu pop yang ia bawakan. “Saya menyelipkan part dalang atau nyinden untuk mempengaruhi teman, bahwa kamu belajar kesenian Indonesia atau kesenian Jawa itu sangat keren,” tutur perempuan yang lahir pada 29 Agustus 2002 ini.
Karena itu, meski berkolaborasi dengan para penyanyi pop, Woro tetap memegang teguh niat menyebarluaskan kesenian Jawa. “Tujuan itu tidak boleh menghilangkan karakter saya. Jadi saya tetap harus tampil dengan karakter saya yang Jawa,” ucap peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2017 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Bagi dia, sejauh apa pun langkah, kreasi, dan inovasinya, masih terdapat akar kebudayaan Jawa dalam dirinya. “Saya masih tetap nggondeli akarnya sebagai bentuk tanggung jawab saya,” kata Woro dengan logat Jawa yang kental.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo