Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ceritanya, Selasa pekan lalu, Bandar Udara Juanda Surabaya tengah menguji coba peralatan baru yang serba otomatis. Ternyata petugas bandara tak siap. Salah satu petugas, misalnya, lupa membawa kunci belalai gajah. Akibatnya, sejumlah pesawat yang baru tiba tak bisa menurunkan penumpang, termasuk pesawat yang ditumpangi Hamid.
Pada mulanya Hamid masih mau menunggu. Tapi ia mulai cemas karena harus segera tiba di Universitas Airlangga Surabaya untuk memberikan ceramah umum. Sang petugas yang dinanti rupanya tak juga muncul. ”Kunci garbaratanya hilang, tukang kuncinya tak ada di tempat,” ucap Hamid geleng-geleng.
Hamid pun menelepon Hatta, yang segera menurunkan para pejabat Angkasa Pura I. Hamid meminta mereka berada 24 jam di bandara. ”Kalau perlu menginap selama seminggu selama proses uji-coba berlangsung,” ucap Hamid, yang terlambat berceramah karena mesti ”berceramah” kepada para pejabat bandara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo