Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK duduk di bangku sekolah dasar, pemain film Ganindra Bimo suka mengoleksi kartu bola—basket dan sepak bola. “Aku suka koleksi kartu bola mulai dari zaman Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi belum jago sampai mereka sudah jago. Kalau kartu basket, aku punya yang bergambar Tyrese Haliburton,” kata pria yang lahir di Jakarta, 29 Maret 1987, ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Boleh dibilang, pria bernama lengkap Ganindra Gever Bimo itu tergila-gila pada kartu bola. Belakangan, Bimo juga suka mengoleksi jaket dan sepatu sneaker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini Bimo mulai menjadikan hobinya itu sebagai investasi yang menghasilkan cuan. Ia menjual beberapa koleksi kartu bola. “Ada yang dulu aku beli Rp 100 ribu, terus aku jual jadi sekitar Rp 1 juta,” tutur Bimo.
Bimo menuturkan, ketika menjadikan hobi koleksi sebagai investasi, ia harus benar-benar tahu cara mengelola risikonya. “Kalau berupa barang ya harus dirawat. Dan kita juga paham risikonya agar bisa belajar banyak hal baru. Termasuk aku juga mesti update model yang lagi hype untuk jaket atau sneaker,” ujar aktor yang juga berwiraswasta ini.
Selain asyik menekuni hobi dan bisnis, Bimo masih terus sibuk dalam dunia film. Terakhir, ia membintangi film 13 Bom di Jakarta arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko yang sudah tayang di bioskop Tanah Air.
Bagi Bimo, akting adalah profesi yang ia cintai, tapi bukan satu-satunya cara menggapai materi. “Aku selalu ngebedain antara pekerjaan dan profesi. Pekerjaanku adalah seorang entrepreneur. Aku punya bisnis yang aku bangun dari awal sampai sekarang. Sementara profesi aku sebagai aktor ambisinya adalah untuk berkarya,” ucap pemeran dalam film Jakarta vs Everybody, Mencuri Raden Saleh, dan Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Tergila-gila Kartu Bola"