HAJI Mohamad Sulchan, 71 tahun, pengusaha sukses dari Semarang,
20 Juni lalu di Jakarta, menerima piala utama dari Menteri Agama
RI. Ia terpilih sebagai keluarga teladan 1981 -- oleh biro
konsultasi jodoh Yayasan Scorpio alias Yasco, Jakarta. Usia
pernikahannya lebih 50 tahun, dan ketujuh anaknya semua jadi
"orang".
Presiden Direktur PT Central Jawa Marine Product itu -- usaha
patungan dengan Sumitomo, Jepang -- kawin dengan Siti Zulaicha,
51 tahun lalu. Si Kasan (namanya, sebelum jadi haji), anak
nelayan miskin dari Desa Angin-angin, Demak. Waktu mudanya
pernah jadi kacung (pesuruh) di pabrik penggilingan beras milik
seorang Jepang. Karena keuletannya ia diangkat untuk memimpin
pabrik. Malah konon mau dikawinkan dengan anak sang juragan yang
berada di Jepang -- kalau tidak keburu ditarik jadi menantu H.
Jafar, saudagar hasil bumi ayah Zulaicha.
Sulchan, yang pernah mendapat gelar 'raja Java Kapok', mengaku
punya lima cita-cita dan sebuah doa. Naik haji, jadi pengusaha
yang bonafide dan jujur, punya keturunan yang cerdas, jadi
seorang sosiawan, dan jadi pejuang. Itu cita-citanya. Dialah
yang mendirikan Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) lengkap
dengan rumah sakitnya di Semarang. "Saya merasa semua yang saya
cita-citakan itu diizinkan Allah," tuturnya. Dan pemerintah
menganugerahkan bintang Satya Lencana Pembangunan kepadanya.
Doanya, berbunyi: "Ya Allah, berilah hambaMu ini rejeki yang
banyak dan halal, agar sebagian bisa untuk amal jariah dan
sebagian lagi buat keluarga. Semuanya ini sebenarnya adalah
milikMu. " Ia bangun setiap jam dua malam untuk sembahyang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini