Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KALAU tak jadi biang kerok bukan Diego Maradona namanya. Jumat pekan lalu, Diego, 26 tahun, kabur dari Imola, kamp latihan Napoli. Ia pergi ke disko di pantai Adriatic dan bergoyang lambada sampai pagi. Tak kepalang tanggung, kapten klub Napoli, Italia, ini membawa tujuh rekannya, termasuk bintang Brasil, Careca, dan pemain nasional Italia, Fernando de Napoli. "Itu bukan ide Maradona. Itu keinginan kami bersama, dan memang salah, tapi normal saja, kan. Berdansa itu baik," kata Fernando membela Maradona. Yang tak baik membolos. Sebagai ganjaran, kedelapan pemain itu masing-masing didenda lima juta lira atau sekitar Rp 7,5 juta. Dan Diego sendiri tak bisa berkutik. Maradona juga tak bisa berkutik ketika sebelumnya ia kena tilang polisi. Ketika itu ia mengendarai mobil Ferrari hitamnya dengan kecepatan tinggi. Ia ditangkap polisi, lalu ketahuan SIM-nya habis. Tak jelas berapa ia kena denda. Dan inilah berita Diego terakhir -- tentang ambisinya. Ia bilang, ia optimistis akan menduduki jabatan manajer tim Argentina ke Piala Dunia AS 1994 karena manajer lama Carlos Bilardo mundur. Setahun sebelum Piala Dunia itu kontraknya dengan Napoli memang habis. Apakah sudah dapat lampu hijau dari Presiden Argentina Carlos Menem, tak jelas. Yang pasti, Maradona dan Menem diketahui punya hubungan yang dekat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo