Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PETENIS John McEnroe, 31 tahun, sedang patah hati pada tenis. Ia menolak ikut sebuah kejuaraan di Belgia yang berhadiah raket emas senilai lebih sejuta dolar, bulan depan. Entah mengapa, suami bintang film Tatum O'Neil ini tiba-tiba loyo. Mungkin prestasinya lagi pudar. Patah hatinya ini dibawanya pulang ke rumah. Juara Wimbledon tiga kali ini sangat tak ingin dua anak lekakinya, Kevin dan Sean, mengikuti jejaknya sebagai petenis pro. "Sebab, akan banyak tekanan yang dialami petenis pro," katanya. McEnroe sadar, ulahnya di lapangan banyak ditiru petenis-petenis muda. Seperti emosinya yang meledak-ledak waktu memarahi wasit, gayanya berkacak pinggang, dan aksinya membanting raket. Ia khawatir anak-anaknya meniru gayanya kalau kelak jadi petenis juga. "Anak-anak seperti saya karena sangat dekat dengan saya. Saya melihat potensi emosional pada diri mereka," ujarnya. Tapi tenis sudah tak bisa dipisahkan dari McEnroe. Suatu hari, kelak, ia ingin mendidik generasi muda dalam sebuah sekolah tenis -- tapi bukan anak-anaknya sendiri. Ini adalah bagian kampanye McEnroe untuk menentang keras para orangtua yang membiarkan anaknya terjun ke pro dalam usia terlalu muda, "hanya karena mereka melihat gemerincing dolar di lapangan tenis."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo