ADA dua hal yang agaknya membuat hati Menlu Ali Alatas gembira: diterimanya Indonesia sebagai direktur eksekutif Dana Bersama (Common Fund) di Jenewa, setelah melewati perjuangan yang lama, dan lahirnya Taufiq Kemal. Siapa dia? Tak lain adalah cucu laki-laki pertama keluarga Alatas. Putra Soraya, anak pertama Ali Alatas, dan Witjaksana Soegarda, kini Direktur Organisasi Internasional Deplu. Soraya dan Witjak sebelumnya sudah menghadiahi sang kakek tiga cucu, semuanya cewek. Demikian juga ketiga anak Menlu Ali Alatas semuanya wanita. Maka, kehadiran Kemal, ujar Menlu Alatas, 57 tahun, membuat suasana demokrasi di rumahnya menjadi marak. "Kan dalam keluarga saya dikelilingi wanita melulu. Dengan adanya Kemal, mudah-mudahan perbandingan suara di rumah berubah," ujarnya pada Syafiq Basri dari TEMPO. Selama ini, ada pemeo di kalangan rekan-rekannya kenapa Alatas sangat gigih memperjuangkan perbandingan suara di PBB. "Saya selalu jawab, habis di rumah kalah suara terus. Jadi, saya coba kompensasinya di PBB," katanya sambil tertawa. Kegembiraan itu tersimpan sejak foto ultrasonografi menunjukkan indikasi bahwa sang janin mungkin berkelamin laki-laki. Sejak itu pula Alatas menyiapkan namanya. Benar rupanya. Pada 10 Juli lalu, sekitar pukul 07.20, Kemal lahir dengan berat 3,8 kilogram."Saya senang karena mendengar suara bayi lagi," kata Nyonya Junisa, istri Ali Alatas, yang kelak ingin dipanggil "eyang" oleh sang cucu. "Dan sebagai kakek, kita kan tidak ikut susahnya. Cuma tinggal menggendongnya atau mengajaknya bercanda," tambah Menlu. Alhasil, kedua eyang itu sudah wanti-wanti kalau sudah berumur enam bulan, si cucu mesti pindah ke perumahan menteri di Jalan Widya Chandra III, Gatot Subroto, Jakarta. "Tuh, boksnya juga sudah kita siapkan," ujar Junisa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini