Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERAWAL dari penasaran, aktris dan model Wulan Guritno kini menggandrungi olahraga bersepeda. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada awal pandemi Covid-19 tahun lalu membuat ruang geraknya terbatas. "Aku senang olahraga. Selama PSBB, aku harus olahraga di rumah dengan panduan laptop, tak bisa ke studio, takut memanggil personal trainer. Lama-lama olahraga jadi tidak menyenangkan lagi," kata Wulan, 40 tahun, lewat pesan suara WhatsApp, Jumat, 21 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melihat banyak orang menekuni joging dan gowes, Wulan, yang awalnya hanya mencoba mengikuti tren, jadi jatuh cinta dan ketagihan bersepeda. Sampai sekarang, ibu tiga anak ini sering mengikuti berbagai acara gowes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain menjaga kebugaran tubuh, Wulan memanfaatkan kepopuleran olahraga sepeda untuk mengkampanyekan kegiatan sosial dan edukasi. Melalui Yayasan Dunia Kasih Harapan (Hope Foundation), yang turut ia gagas pada 2014 untuk mengedukasi masyarakat soal kanker, misalnya, ia mengadakan acara gowes virtual bertajuk "Bike for Hope" pada Oktober 2020. Masyarakat diajak berdonasi untuk pekerja seni yang terkena dampak pandemi. "Kami mengombinasikan kampanye kami dengan sepeda yang lagi hype sehingga menarik perhatian lebih luas," tutur Wulan.
Pada 7 Mei lalu, berkolaborasi dengan desainer Stella Rissa, Onethirteen Live, Teamup, Flore Bastille, dan Element Bike, Wulan meluncurkan kampanye bertema "Kasih" dalam bentuk penggalangan donasi dengan menjual kaus. Hasilnya disalurkan untuk pemberdayaan perempuan dan anak-anak. Kegiatan lain adalah gowes bareng dengan para pendiri Hope Foundation dalam kegiatan "Cycling for Hope". "Kaus bertulisan 'Kasih' saat dipakai mengingatkan kita untuk saling mengasihi," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo