Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Main tenis ulang tahun tempo

Sejumlah menteri, pejabat tinggi, dan pengusaha ikut lomba tenis di lapangan UMS '80 kuningan dalam rangka hut Tempo ke-18. di antaranya, soemarlin, sarwono, moerdiono, cosmas, ferry soneville, tanri abeng.

25 Maret 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI lapangan tenis UMS '80 Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu pekan lalu hadir banyak pejabat. Ada Menteri Keuangan Soemarlin, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Sarwono Kusumaatmadja, Menteri Sekretaris Negara Moerdiono, Menteri Tenaga Kerja Cosmas Batubara, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Akbar Tanjung. Pejabat lain, KSAD Eddi Soedradjat dan wakilnya Sahala Rajagukguk, Kepala BPKP Gandhi. Masih ada tokoh penting dan pengusaha yang juga penting. Misalnya Ketua Umum dan Sekjen Golkar Wahono dan Rahmat Witoelar. Dirjen Imigrasi Roni Sikap Sinuraya dan Dispen AD Hartadi. Lalu Presdir Multi Bintang Tanri Abeng, Preskom dan Presdir Astra Inc. William Soeryadjaya dan Teddy P. Rachmat. Tak ketinggalan Ferry Soneville, Ketua Real Estate Indonesia. Inilah turnamen tenis paling penting -- karena yang hadir orang penting -- namun tidak masuk agenda PB Pelti, yakni untuk memeriahkan HUT TEMPO ke-18. Yang menarik bukan saja pukulan bolanya di lapangan, tetapi juga pukulan guyonan di luar lapangan. Moerdiono, yang membuka pertandingan itu, selaku Ketua Umum PB Pelti, sempat bergurau ketika Sumarlin memasuki lapangan. "Tolong, kalahkan Pak Marlin, ya, karena saya selalu dikalahkannya di sidang kabinet," katanya. Ternyata betul, Pak Marlin yang berpasangan dengan Uun, pelatih UMS, dikalahkan pasangan Ferry Raturandang-Nico Lumenta dari PB Pelti. Moerdiono sendiri ternyata juga kalah dan tak masuk final. Berpasangan dengan stafnya, Rildo Anwar, Moerdiono dihadang pasangan Gandhi-Ngatmono -- terakhir ini adalah karyawan BPKP yang menempati peringkat 40-an petenis nasional -- di perempat final dengan 9-6. Siapa juara turnamen yang penuh gelak tawa ini? "Seharusnya saya yang menjadi juara kali ini," ujar Moerdiono, sembari tertawa serta mengangkat piala tinggi-tinggi, sebelum menyerahkannya kepada pemenang yang semestinya, pasangan Gandhi-Ngatmono. "Pak Gandhi memang layak menang, terutama pasangannya itu, lho," tambah Pak Moer. Juara kedua ditempati pasangan Tanri Abeng-Sugiarto Sutaryo. Sugiarto adalah jago tahun 1970-an yang pukulannya masih akurat. Juara ketiga pasangan Sarwono Kusumaatmadja -- Tommy Kalayo -- pelatih UMS juga. Semuanya mendapat piala dari TEMPO, yang jago-jago tenisnya punya pengalaman luas di bidang kekalahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus