DIAM-DIAM Iwan Fals manggung di ITB. Tak ada poster, tak ada pengumuman. Sebab, kata panitia, jika diumumkan dikhawatirkan ITB bakal diserbu fansnya. Atau, pementasan itu dilarang karena tak ada izin. Apalagi Iwan dikenal sebagai pengarang dan penyanyi yang suka melantunkan kritik-kritik sosial. Iwan muncul sendirian. Ia hanya ditemani gitar dan harmonika di panggung penutupan Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB, Sabtu dua pekan lalu. Kehadirannya pun dibikin paling buncit, beberapa menit setelah acara itu ditutup Pembantu Rektor III ITB Dr. Indra Djati. "Saya telah delapan tahun tidak ke Bandung. Dan malam ini, saya mencoba mengenang masa awal saya dulu," kata Iwan kepada penonton. Rekaman pertamanya memang dirintis melalui radio BEH Bandung -- radio milik Dewan Mahasiswa ITB, yang dibekukan pemerintah. Mula-mula, Iwan menyanyikan Umar Bakrie. Selesai menyanyi, ia diprotes. "Jangan nyanyi yang sudah ada di kaset. Kami sudah hafal," teriak penonton. Iwan membalas: "Enak saja. Kalau saya nyanyikan lagu baru, kaset saya yang baru tidak akan laku lagi." Penonton geerr. Malam itu, Iwan menyanyikan sepuluh lagu. Dan ketika ia membawakan lagu Penguasa Beri Hamba Uang, sejumlah mahasiswa melemparkan uang recehan ke panggung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini