Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbagai akal dilakukan calon presiden dan wakil presiden di musim kampanye ini. Megawati Soekarnoputri, misalnya, tetap mengusung nama besar ayahnya, Sukarno, sebagai yang melahirkan Pancasila. "Anak muda boleh ke kafe, tapi harus ada darah Pancasila." Belum cukup di situ,di hadapan pendukungnya di Basket Hall Gelora Bung Karno, ia berkata: "Kok susah-susah amat. Pilih saja (calon presiden) yang paling cantik." Belakangan, ia berkunjung ke Terminal Pulo Gadung dan Pasar Koja, Jakarta. Tapi, kata tim suksesnya, ini bukan perjalanan Mega sebagai calon presiden, melainkan sebagai presiden. Jadi, tidak ada kampanye. Berkelit nih ye?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo