KETIKA seorang pemain Kesebelasan Mitra Utama meninju pemain
kesebelasan lawannya, Thor, di Stadion Tambaksari, Surabaya,
pekan lalu, wasit Abdul Kadir Alhamid serentak menghentikan
pertandingan. Tapi ketika pertandingan akan dilanjutkan,"menurut
stop watch saya pertandingan seharusnya selesai," ujar wasit
tadi. Maka ia pun meniup peluit panjang. "Namun ternyata itu
terlalu cepat 3 menit, " lanjutnya kemudian.
Rudy William Keeltjes, 27 tahun, pemain Kesebelasan Niac Mitra
yang menonton pertandingan itu jadi penasaran. Langsung
menghampiri wasit dan . . . menjabat tangannya. Dan si wasit
meringis kesakitan. "Tangannya meremas tangan saya keras-keras,"
katanya. Tak cuma itu, Rudy pun memaki-maki dan mengancamnya.
Tapi Rudy membantah semua itu. "Itu tidak benar. Itu bohong,"
katanya sambil mengelus-elus anak anjing di asrama Niac Mitra,
Surabaya. "Saya hanya berjabatan tangan saja kok," kilahnya.
Tapi pemuda blasteran Madura-Belanda berambut kribo itu lalu
berkata: "Kalau pemain salah diberi kartu kuning. Tapi kalau
wasit salah nggak diapa-apakan. Itu 'kan nggak adil."
Benar atau tidak Rudy telah "menghukum" sang wasit, yang jelas
A. Wenas, Manajer Niac Mitra buru-buru minta maaf kepada Abdul
Kadir -untuk pemain asuhannya itu tentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini