ADA dua kisah baru menyangkut penyanyi Broery Pesulima. Rabu pekan lalu anak keduanya lahir: perempuan. Ia belum sempat memberi nama, tapi ada usulan dari Dimas Wahab, yaitu Nabila Maharani. Bagaimana, Broery? "Sementara sebut saja begitu," kata Broery. Kisah kedua, Broery dan Dimas -sudah 15 tahun absen bermusik -baru pulang dari London. Broery merekam suaranya di Metropolis Studio dan Sarm West Studio, dengan sistem 48 track. Ada empat lagu berbahasa Inggris dan empat berbahasa Indonesia direkam di sana. "Lagu Inggris itu diedarkan di Eropa dan Amerika," kata Dimas, yang untuk urusan ini bertindak sebagai produser Broery. "Ini kesempatan pertama yang diberikan pada putra Indonesia. Mudah-mudahan jadi kuda pedati untuk penyanyi Indonesia lainnya," kata Broery. Tapi, kenapa pula Dimas, yang selama ini dikenal sebagai Ketua Umum Indonesia Muda, tiba-tiba terjun ke dunia rekaman? "Ada sesuatu yang mengganjal di sini," kata Dimas sambil menyentuh dadanya. Ia merasa bahwa lagu-lagu Barat sudah mulai menggeser kepopuleran lagu dalam negeri. "Lagu-lagu Indonesia sudah berada di ujung tanduk," kata Dimas. Maka, Dimas pun membawa Broery ke London. Lagu yang diaransir bangsa sendiri itu kemudian diiringi pemusik Barat. "Jadi, tak malu-maluin," kata Dimas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini