Menghadiri MTQ

KIRA-KIRA 80% orang Jawa yang berada di Suriname beragama Islam. Mereka memasuki 2 organisasi: FIGS (Federatie de Islamitiscbe Gemeente Suriname) pimpinan Kemis Kaiman, dan SIGS (Stichting de Islamitische Gemeente Suriname) pimpinan Ramin. 6 orang anggota organisasi yang disebut terakhir itu (4 lelaki, 2 perempuan), dipimpin Kamirin Sudarmo Sorejo, 3 Juli lalu menghadiri MTQ Nasional XI di Semarang. Sempat membuat Menteri Agama Alamsyah bingung mencari sebutan yang tepat bagi mereka -- tapi akhirnya Alamsyah memanggil mereka dengan meneer. Dilihat dari penampilannya, mereka rupanya orang kaya. Menginap di hotel yang cukup mewah dan menyimpan emas di gigi masing-masing. Juga selama di Semarang menyewa sebuah kolt. Keperluan yang mendorong mereka ke mari antara lain rindu kampung dan cari tafsir Al Qur'an berbahasa Jawa. "Sudah mondar-mandir di Semarang tak menemukannya juga," ujar Kamirin. "Tapi di Pesantren Gontor, saya yakin ada," katanya lagi. Dan agar Gontor mau memberikan atau mencarikannya, mereka pun memberi sumbangan ke pesantren tersohor itu. "Saya ingin membeli banyak tafsir untuk oleh-oleh." Kamirin juga membutuhkan guru agama yang bisa memberi pengantar dalam bahasa Jawa. "Honornya besar," katanya, tanpa menyebut jumlah. Lalu adakah perbedaan besar antara organisasi FIGS dan SIGS? "Ada. Dalam hal kiblat sembahyang. Kelompok FIGS sembahyang menghadap ke barat. Sedang kelompok SIGS menghadap ke timur. Soalnya letak ka'bah dari Suriname 'kan di timur," kata Kamirin dalam logat Jawa Timur -- daerah kakek neneknya.