Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal Dunia

Bagus Sutikno, meninggal dunia karena penyakit usus buntu, lari dari RS. Cipto ketika sedang diinfus, karena takut akan dioperasi. (pt)

24 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGGEMAR Srimulat mungkin bisa menangis mendengar kabar Bagus Sutikno meninggal. 10 Oktober lalu, si gundul, kerempeng dan penyakitan itu masih main dalam malam perdana panggung Srimulat di Taman Ria Remaja Senayan, Jakarta. Dengan sisir besar ia tampil, menderaikan tawa ratusan penonton. "Saya sangat kehilangan," kata Teguh, pimpinan Srimulat. "Setelah main malam itu ia makan dua piring rujak. Keesokan harinya sakit perut. Saya bawa ke RS Sumberwaras. Tapi ia muntah-muntah ketika dibawa balik ke Wisma Seni di TIM. Lalu Tikno kami bawa ke RS Cipto. Dokter bilang, ia harus dioperasi--usus buntu." Sutikno ketakutan. Ia lari pulang, padahal sedang diinfus. "Kami membujuknya agar kembali ke RS. Tapi ia malah terjun ke sungai itu," kata Teguh sambil menunjuk k'olam di belakang panggung Srimulat. Tikno mau diopname di RS Sumberwaras. Tapi di sana tak ada tempat, semua kamar penuh. Terpaksa Teguh dan kawan-kawan membawanya ke Wisma Srimulat di Palmerah. Senin 12 Oktober dinihari ia meninggal. "Saya kaget sekali," kenang Teguh yang mengenal Sutikno sejak 1975. Bagus Sutikno lahir sebagai Tan Tiong Tik di Yogya, 10 November 1948. Kelas 4 SD masuk Islam dan dibesarkan oleh ibunya, yang setelah bercerai dari ayahnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dari kecil Tikno menderita penyakit paru-paru. Berat badannya yang hanya 42 kg dengan tinggi 160 cm, memberinya gelar "Panji Tengkorak". "Tikno pendiam dan berjiwa sosial. Ia tidak pernah memikirkan dirinya sendiri," kata Teguh. "Punya uang seribu rupiah, diberikan semua jika ada yang minta." Tikno yang bergaji Rp 2.500 semalam itu meninggalkan seorang anak dan seorang istri di Solo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus