Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal Dunia

John lennon, 40, mati ditembak oleh mark david chapman, 25, dipintu gerbang apertemennya di dakota. lennon menikah dengan cynthia powell 1962, sesudah punya anak 1 mereka bercerai, & kawin dengan yoko ono. (pt)

20 Desember 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hidup begitu pendek, tiada waktu buat kecerewetan dan pertengkaran. (The Beatles, 1965) JOHN Lennon, 40 tahun, akhirnya mati --8 Desember malam. la ditembak Mark David Chapman, 25 tahun, bekas pemain musik rock yang kemudian jadi juru-potret bebas di Honolulu. "Tidak katakan padaku itu tidak benar!" jerit Yoko Ono, wanita Jepang yang dinikahi tokoh terpenting The Beatles, pada 1968 itu. Wanita berusia 47 tahun--yang 9 Oktober 1965 menghadiahkan orok lelaki pada hari ulang-tahun ke-35 suaminya -- itu tidak sendirian. Para Beatlemania di seluruh dunia pun menjerit, tak percaya. Dan dua orang presiden AS, Jimmy Carter dan Ronald Reagan, serentak terharu. Carter melukiskan pembunuhan itu sebagai sesuatu yang tak berperasaan. "Itu memedihkan terutama karena John Lennon tewas akibat kekerasan, padahal dia teiah begitu lama berkampanye untuk perdamaian." Semangatnya, semangat seluruh anggota Beatles -- yang nakal, tekun, ironis dan sekaligus idealistis, "adalah semangat seluruh generasinya." Reagan menyebutnya "tragedi besar". Katanya "Kita harus menghentikan kekerasan semacam itu." Dan. "saya memang tidak pernah percaya pada undang-undang pemilikan senjata." Tujuh butir peluru dari pistol kaliber 38 seharga US$ 160 (sekitar Rp 100 ribu), merenggut nyawa Lennon yang sedang berjalan bersama istrinya di gerbang apartemen mewah mereka di Dakota, bag,ian barat Manhattan, New York--bebera?a jam sesudah si pembunuh memperoleh nlmltangannya. Seorang ju juru-potret malah .sempa mengabadikan- peristiwa tan datangan itu. "Bagus," seru Chapman sesudah dijepret. "Siapa tahu anda tak melihatnya lagi nanti." Lalu Lennon dibunuhnya sembari tersenyum . Ribuan orang berkumpul di depan apartemen Dakota yang kini dijaga ketat. Tempat Lennon terkapar ditumpuki kembang. Mereka menyanyikan lagu-lagu yang mengangkat Beatles ke pu ncak kemasyhuran, dengan hlin serta pita hitam dan potret lennon di tangan. Di Lincoln Memorial, Washington, lebih dari dua ribu orang ber"tirakat". Bendera setengah tiang berkibar di New York. Di Century City, California, sebuah krisbum didirikan sebagai pohon dukacita. Di Florius, seorang gadis bunuh diri dengan pil. Di Salt Lake City. seorang pemuda menembak langit-langit mulutnya sendiri karena syok. "John berjiwa besar. Dunia pasti sangat kehilangan ujar Paul McCartney yang sangat terpukul oleh kematian rekannya itu. Eks Beatles yang lain, Ringo Starr, tak sanggup bicara sepatah pun. George Harrison terbenam dalam kesedihan dan mengundurkan jadwal rekamannya. Dan pemusik jazz terkenal Barry White melukiskan: "Pada Zaman ini, tak mungkin orang bisa jadi pemusik tanpa pcngaruh Beatles sama sekali." Dari Los Angeles, koresponden TEMPO Eka Budianta melaporkan: seorang pemuda mengatakan: "Saya pikir saya tak bisa seperti ini kalau tak ada The Beatles." Seorang kritikus musik, Alhert Goldman, membenarkn bahwa grup musik terseb-lt memberi pengaruh yang besar pada pembentukan pikiran dan emosi para muda. "Kesalahan John adalah," kata Goldman, "ia mencintai New York dan mau tinggal di sana sampai harus membayarnya dengan nyawa." Chapman, si pembunuh, alim diadili 6 Januari nanti. Istrinya, Gloria Abe Chapman, terpukul juga ketika mendengar suaminya membunuh pemusik itu. Padahal si Chapman itu, sejak berusia 10 tahun menjadi pengagum Beatles -- bahkan mengidentifisir dirinya sebagai Lennon. Istrinya pun seorang Jepang. Ia bahkan menandatangani presensi kantornya dengan nama John Lennon. Tapi suatu hari ia berkata: "Saya sebal pada lennon. Ia merasa lebih terkenal dari Jesus." Dan ia pernah mencoba bunuh diri tiga kali. "Kalau dia sayang pada ayah, mengapa orang itu membunuhnya?" tanya Sean Ono Lennon, 5 tahun, pada ibunya. "Mungkin ia bingung," jawab Yoko Ono. "Kalau begitu, harus kita tanyai dia. Betul bingung atau sengaja," kata anak itu. Ah, "kalau John mendengar itu, tentu ia bangga pada Sean,' tulis Yoko dalam selebaran yang mengajak para pengagum Lennon mengadakan "renungan l0 menit", 14 Desember. Jenazah Lennon sendiri sudah dikremasikan secara diam-diam, untuk menghindari histeria massa. Tadi malam si istri berkata, "Anak malang, bila engkau meninggal nanti Tak ada yang 'kan kau bawa kecuali sukmamu sendiri" "Ayolah bernyanyi" (The Ballad of John and Yoko) Dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio, beberapa jam sehelum kematiannva,John sendiri mengharap bisa meninggal lebih dulu. "Sebab, kalau Yoko meninggal lebih dulu, saya tidak tahu bagaimana harus melanjutkan hidup saya," ujarnya. Keinginannya terkabul. Tapi orang-orang tak meninggalkannya. Begitu kabar itu tersiar, pemancar radio ùi seluruh pelosok dunia mengudarakan lagu-lagunya, baik yang bersama Beatles maupun album-album solonya. Dan .llbumnya yang diedarkan bulan lalu, Double Fantasy (rekaman bersama Yoko Ono) jadi rebutan orang. John lahir di Liverpool, Inggris, 1940. Ayahnya, Alfred Lennon, karena ingin menjadi pelaut meninggalkan keluarganya -- ketika John berumur 3 tahun. Dan sebelum ia 14 tahun, ibunya meninggal karena kecelakaan lalu-lintas. Sebelum itu selama beberapa tahun John tinggal bersama bibi yang sangat dicintainya, Mary Smith. Tapi John Lennon tak pernah melupakan sang ibu. Menurut pengakuannya, ibunyalah yang paling berjasa dalam karir dan suksesnya yang luar biasa itu. Sebab, ibunya yang pianis adalah orang pertama yang mengajarinya dasar-dasar chord gitar serta menyebabkannya tertarik pada Elvis Presley -- raja rock 'n roll yang kemudian disebutnva "inspirasi besar". Ketika duduk di sekolah lanjutan, ternyata ia menunjukkan bakat sebagai seorang pelukis--dan karena itu lantas memasuki akademi senirupa. "Itu seperti sebuah lelucon," katanya kemudian. Pertemuannya dengan Paul McCartney pada 1958 ternyata membawa perubahan. Mereka, beserta George Harrison dan Pete Best, kemudian membentuk Quarrymen Skiffle Group. Lalu ganti nama dengan Moondogs, lalu ganti lagi menjadi Moonshiners. Akhirnya jadi Silver Beatles. Ketika itulah grup anak-anak Liverpool itu ditemukan Brian Epstein, Oktober 1961. Dan secara resmi, Epstein jadi manager The Beatlcs pada Januari 1962-sampai meninggalnya pada tahun 1970, dan bersama dengan itu The Beatles bubar. Ringo Starr, yang nama aslinya Richard Starkey, masuk menggantikan Pete Best 1963. Epstein,begitu jadi manager scgera mendandani :mak-anak Liverpool itu menjadi Teddy Boys yang rapi. Sang manager membellkan pakaian bikinan perancang terkemuka Pierre Cardin. Rambut mereka yang acak-acakan dicukur rapi, dan potongan seperti itu kemudian disebut "potongan biduan" atau disb mop. Nama mereka begitu cepat melesat lewat album-album pertama love Me Do. She Loves You, Please, Please, Me, dan With The Beatles. Lennon menikah dengan Cynthia Powell 1962. Sesudah Deranak satu orang, laki laki (Julian), mereka bercerai, 1968. Dan ia kawin lagi dengan janda Yoko Ono. Tapi ketika Lennon mengalami kekalutan, Oktober 1973 pergi meninggalkan Yoko dengan begitu saja. Ia memutuskan untuk bercerai tapi tak berani bilang terus-terang. Ia hanya mengatakan akan bel i koran dan tak pulang-pulang selama dua tahun. Ia mabuk mabukan dan jiwanya guncang Namun 1975 ia kembali ke pangkuan Yoko -- yang tcrnyata begitu dicintainya. Mereka kemudlan membeii tanah yang luas yang kini ditaksir bernilai US$235 juta (sekitar Rp 150 milyar). Dengan kematiannya, barang kali banyak orang tak bisa membayangkan bagaimana jadinya dunia (musik) seandainya The Beatles tak pernah ada. Padahal, ah, tentu saja akan ada yang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus