Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tukang jagal dari yorkshire

Pembunuh misterius/pembunuh legendaris di kota leeds, dalam waktu 5 thn tercatat sudah 17 korban (semuanya wanita), korban terakhir seorang mahasiswa fak. sastra univ. leeds, jacqueline hill. (ln)

20 Desember 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK "Tukang Jagal dari Yorkshire" membantai mahasiswi Jacqueline Hill, 17 November malam, hampir tak ada lagi kaum wanita kota Leeds, Inggris, yang berani keluar rumah sendirian ketika hari mulai gelap. Kalau pun ada satu atau dua, orang yang nekat itu cenderung membawa senjata tajam. "Saya tak pernah lagi meninggalkan rumah di waktu malam tanpa pisau di dalam tas," kata Celia, seorang ibu rumah tangga. "Polisi mengatakan perbuatan saya itu melanggar hukum. Tapi saya tak ambil pusing. Pokoknya pembunuh sinting itu tak akan mendapatkan nyawa saya begitu saja tanpa perlawanan." Tak hanya Celia yang mengantungi pisau. Istri seorang dosen Universitas Leeds bukan cuma menyimpannya di dalam tas. Ia malah menggenggamnya secara terang-terangan bila melewati tempat yang agak gelap dan sepi bila keluar rumah. Agak berlebihan, memang. Tapi, "orang di luar Leeds tak bakal bisa memahami bagaimana tukang jagal misterius itu menghantui kami," katanya. Polisi di Leeds yakin bahwa si pembunuh itu berada di antara 721.000 warga kota itu. Kendati pihak yang berwajib tersebut telah menanyai 200.000 warga kota, menggeledah 30.000 rumah serta 180.000 kendaraan, mengumpulkan berbagai petunjuk termasuk golongan darah si pembunuh, mereka masihsaja belum bisa melacak orangnya. Penvelidikan ini sudah dilakukan sejak 'Tukang Jagal dari Yorkshire" itu membunuh pelacur Wilma McCann di daerah lampu merah distrik Chapeltown, 30 Oktober 1975. McCann adalah korban pembantaiannya yang pertama. Dalam waktu lima tahun tercatat sulah 17 wanita-- 13 orang mati dan 4 orang selamat --yang menjadi korban "Tukang Jagal dari Yorkshire" itu. Motif pembataiannya tak jelas. Polisi tak menemukan tandatanda perkosaan atau perampokan pada korban. Diduga ia membunuh untuk menyembunyikan keimpotenannya. Hill, 21 tahun, mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Leeds adalah korban pembunuhannya yang pertama dalam 14 bulan terakhir. Ini adalah periode "istirahat" terlama dari "Tukang Jagal dari Yorkshire" tersebut. Banyak warga Leeds menyangka ia telah meninggal dunia. Semula yang menjadi korban daripembunuh misterius itu adalah wanita daerah lampu merah. Tapi tiga wanita terakhir yang dibantainya dihadangnya di kawasan tempat tinggal golongan menengah. "Tak ada lagi wanita yang merasa aman sekarang," kata Jim Hobson, Komandan dari 600 orang yang memburu pembunuh itu. Untuk mencari si pembunuh maniak itu selama ini tak kurang dikeluarkan biaya sebesar œ 4 juta atau sekitar Rp 6 milyar. Ini merupakan pemburuan penjahat termahal dalam sejarah kepolisian Inggris. Dan selama lima tahun sudah dua orang yang menjabat komandan pelacakan. Sebelum Hobson, adalah George Oldfield yang memimpin satuan penyelidik. Oldfield diganti setelah pembantaian Hill. Selang dua minggu setelah kematian Hill, seorang pria misterius yang mengaku sebagai "Tukang Jagal dari Yorkshire" menelepon rumah sakit umum di leeds la mengatakan korban berikut dari pisau mautnya adalah jururawat. Sampai akhir pekan lalu belum terjadi apa-apa. Tapi, "ia akan beraksi lagi," ramal psikiater Dr. Stephen Shaw. "Itu bisa terjadi setiap saat." Shaw menyebut "Tukang Jagal dari Yorkshire" ini sebagai seorang yang abnormal, dingin, dan tak mempunyai perasaan. Namun ia "punya perhitungan," lanjut Shaw. Ny. Doreen Hill, ibu dari korban terakhir, menghimbau masyarakat untuk membantu mencari "Tukang Jagal dari Yorkshire" itu. "Saya menghimbau semua orang, tidak hanya warga Leeds, untuk membantu mencari sosok manusia yang membunuhi anak perempuan kita," katanya. "la mungkin diam di rumah anda, atau tinggal beberapa blok dari flat anda. Pokoknya, ia tinggal dan bckerja di suatu tempat yang belum diketahui. " Bagaikan Hantu Marcus Fox, Wakil Partai Konservatif Inggris dalam parlemen, melontarkan agasan pengumpulan dana untuk "membeli" informasi mengenai "Tukang Jagal dari Yorkshire". Penyumbang diharapkannya dari perorangan. Targetnya œ 100.000 atau sekitar Rp 150 juta. "Saya yakin jumlah œ 100.000 cukup menggoda seseorang untuk mengeluarkan si pembunuh dari persembunyiannya," ujatnya. Fox yakin bahwa pembunuh misterius ini dilindungi oleh seseorang. Di kampus Universitas Manchester para mahasiswi dianjurkan membekali diri dengan alarem yang mengeluarkan jeritan bila dipencet. Daya lengking alarem yang berukuran sebesar lipstik itu sama dengan jeritan manusia. "Kami telah membeli seribu alarem untuk dijual kepada mahasiswi dengan harga murah," kata John Mann, dari bagian kesejahteraan Persatuan Mahasiswa Universitas Manchester. Harga kampus buat alarem itu sekitar Rp 750--di pasaran bebas Rp 5.250. Menurut agen alarem Steve Perrin, sejak terbunuhnya Hill tercatat 3.000 wanita Leeds melengkapi diri dengan alarem. Sementara itu ada pula yang membuat "jam malam" pribadi untuk diri masing-masing. "Untuk berjagajaga," kata seorang nyonya. "Soalnya, pembunuh gila itu muncul secara tiba-tiba bagaikan hantu." "Tukang Jagal dari Yorkshire" dianggap orang sebagai reinkarnasi dari pembunuh legendaris "Jack The Ripper" yang membantai enam wanita di London, 1888. Dan Jack tidak pernah tertangkap -- sebagaimana peruntungan 'Tukang Jagal dari Yorkshire" sampai minggu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus