SEJAK "Tukang Jagal dari Yorkshire" membantai mahasiswi
Jacqueline Hill, 17 November malam, hampir tak ada lagi kaum
wanita kota Leeds, Inggris, yang berani keluar rumah sendirian
ketika hari mulai gelap. Kalau pun ada satu atau dua, orang yang
nekat itu cenderung membawa senjata tajam.
"Saya tak pernah lagi meninggalkan rumah di waktu malam
tanpa pisau di dalam tas," kata Celia, seorang ibu rumah tangga.
"Polisi mengatakan perbuatan saya itu melanggar hukum. Tapi
saya tak ambil pusing. Pokoknya pembunuh sinting itu tak akan
mendapatkan nyawa saya begitu saja tanpa perlawanan."
Tak hanya Celia yang mengantungi pisau. Istri seorang dosen
Universitas Leeds bukan cuma menyimpannya di dalam tas. Ia malah
menggenggamnya secara terang-terangan bila melewati tempat yang
agak gelap dan sepi bila keluar rumah. Agak berlebihan, memang.
Tapi, "orang di luar Leeds tak bakal bisa memahami bagaimana
tukang jagal misterius itu menghantui kami," katanya.
Polisi di Leeds yakin bahwa si pembunuh itu berada di
antara 721.000 warga kota itu. Kendati pihak yang berwajib
tersebut telah menanyai 200.000 warga kota, menggeledah 30.000
rumah serta 180.000 kendaraan, mengumpulkan berbagai petunjuk
termasuk golongan darah si pembunuh, mereka masihsaja belum bisa
melacak orangnya. Penvelidikan ini sudah dilakukan sejak 'Tukang
Jagal dari Yorkshire" itu membunuh pelacur Wilma McCann di
daerah lampu merah distrik Chapeltown, 30 Oktober 1975. McCann
adalah korban pembantaiannya yang pertama.
Dalam waktu lima tahun tercatat sulah 17 wanita-- 13 orang
mati dan 4 orang selamat --yang menjadi korban "Tukang Jagal
dari Yorkshire" itu. Motif pembataiannya tak jelas. Polisi tak
menemukan tandatanda perkosaan atau perampokan pada korban.
Diduga ia membunuh untuk menyembunyikan keimpotenannya.
Hill, 21 tahun, mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Leeds
adalah korban pembunuhannya yang pertama dalam 14 bulan
terakhir. Ini adalah periode "istirahat" terlama dari "Tukang
Jagal dari Yorkshire" tersebut. Banyak warga Leeds menyangka ia
telah meninggal dunia.
Semula yang menjadi korban daripembunuh misterius itu adalah
wanita daerah lampu merah. Tapi tiga wanita terakhir yang
dibantainya dihadangnya di kawasan tempat tinggal golongan
menengah. "Tak ada lagi wanita yang merasa aman sekarang," kata
Jim Hobson, Komandan dari 600 orang yang memburu pembunuh itu.
Untuk mencari si pembunuh maniak itu selama ini tak kurang
dikeluarkan biaya sebesar œ 4 juta atau sekitar Rp 6 milyar. Ini
merupakan pemburuan penjahat termahal dalam sejarah kepolisian
Inggris. Dan selama lima tahun sudah dua orang yang menjabat
komandan pelacakan. Sebelum Hobson, adalah George Oldfield yang
memimpin satuan penyelidik. Oldfield diganti setelah pembantaian
Hill.
Selang dua minggu setelah kematian Hill, seorang pria
misterius yang mengaku sebagai "Tukang Jagal dari Yorkshire"
menelepon rumah sakit umum di leeds la mengatakan korban
berikut dari pisau mautnya adalah jururawat. Sampai akhir pekan
lalu belum terjadi apa-apa. Tapi, "ia akan beraksi lagi," ramal
psikiater Dr. Stephen Shaw. "Itu bisa terjadi setiap saat."
Shaw menyebut "Tukang Jagal dari Yorkshire" ini sebagai
seorang yang abnormal, dingin, dan tak mempunyai perasaan. Namun
ia "punya perhitungan," lanjut Shaw.
Ny. Doreen Hill, ibu dari korban terakhir, menghimbau
masyarakat untuk membantu mencari "Tukang Jagal dari Yorkshire"
itu. "Saya menghimbau semua orang, tidak hanya warga Leeds,
untuk membantu mencari sosok manusia yang membunuhi anak
perempuan kita," katanya. "la mungkin diam di rumah anda, atau
tinggal beberapa blok dari flat anda. Pokoknya, ia tinggal dan
bckerja di suatu tempat yang belum diketahui. "
Bagaikan Hantu
Marcus Fox, Wakil Partai Konservatif Inggris dalam
parlemen, melontarkan agasan pengumpulan dana untuk "membeli"
informasi mengenai "Tukang Jagal dari Yorkshire". Penyumbang
diharapkannya dari perorangan. Targetnya œ 100.000 atau sekitar
Rp 150 juta. "Saya yakin jumlah œ 100.000 cukup menggoda
seseorang untuk mengeluarkan si pembunuh dari persembunyiannya,"
ujatnya. Fox yakin bahwa pembunuh misterius ini dilindungi oleh
seseorang.
Di kampus Universitas Manchester para mahasiswi dianjurkan
membekali diri dengan alarem yang mengeluarkan jeritan bila
dipencet. Daya lengking alarem yang berukuran sebesar lipstik
itu sama dengan jeritan manusia. "Kami telah membeli seribu
alarem untuk dijual kepada mahasiswi dengan harga murah," kata
John Mann, dari bagian kesejahteraan Persatuan Mahasiswa
Universitas Manchester. Harga kampus buat alarem itu sekitar Rp
750--di pasaran bebas Rp 5.250.
Menurut agen alarem Steve Perrin, sejak terbunuhnya Hill
tercatat 3.000 wanita Leeds melengkapi diri dengan alarem.
Sementara itu ada pula yang membuat "jam malam" pribadi untuk
diri masing-masing. "Untuk berjagajaga," kata seorang nyonya.
"Soalnya, pembunuh gila itu muncul secara tiba-tiba bagaikan
hantu."
"Tukang Jagal dari Yorkshire" dianggap orang sebagai
reinkarnasi dari pembunuh legendaris "Jack The Ripper" yang
membantai enam wanita di London, 1888. Dan Jack tidak pernah
tertangkap -- sebagaimana peruntungan 'Tukang Jagal dari
Yorkshire" sampai minggu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini