Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal Dunia

Ani sahrani syamsi, 44, alias pok ani, pembawa acara "obrolan tukang sado dan tukang gado-gado", di rri, meninggal dunia pada tanggal 2 oktober 1978 karena sakit ginjal. (pt)

14 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"NABI mengatakan kalau ada 40 orang menyatakan orang yang meninggal itu baik, betul-betul baiklah. Dan saya lihat di sini, lebih dari 40 orang yang turut melayat Almarhumah. Bahkan ratusan . . . ," kata Buya Hamka, kerabat dekat Almarhumah Ani Sahrani Syamsi yang biasa dikenal sebagai Pok Ani. Ajal bagi pengisi acara 'Obrolan Tukang Sado dan Tukang Gado-Gado' di RRI Jakarta itu sampai sudah -- 2 Oktober petang, setelah lebih dari tiga tahun Almarhumah menderita sakit ginjal. Ibu dari empat orang anak ini sudah tidak sadarkan diri ketika dirawat di RS Cikini. "Banyak pesannya," kata sang suami, drs. Badar Syamsi Oyong yang bekerja di Departemen Perdagangan. Adapun yang datang melayat terdiri hampir dari semua golongan, termasuk serombongan Kowad, anak-anak sekolah dan penduduk Cempaka Putih. Juga kelihatan Pak Said dari Taman Siswa, Mang Dudung dari Reog BKAK, pencipta lagu Surni Warkiman, dan rekan-rekan dari RRI/TV. Lahir di Tasikmalaya 44 tahun yang lalu, Ani memulai acara 'Obrolan Tukang Sado dan Tukang Gado-Gado' tahun 1965. "Pada masa hangat-hangatnya demonstrasi mahasiswa menumbangkan Orla," kata Bang Madi, si Tukang Sado. "Pernah kami menerima surat penggemar sampai 200 lembar seminggunya," ujar Bang Madi yang nama aslinya Asmadi Achmad Saputra (50 tahun). Thomas Sugito, Direktur RRI Jakarta, dalam sambutannya mengenang: "Ketika ditanya apa yang paling dicintainya dalam hidupnya, Almarhumah langsung menjawab: mikrofon" .... Pok Ani orangnya memang selalu ribut dan kritis. Siapa saja di"gasak"nya dalam obrolannya, karena itu banyak rakyat kecil merasa "disuarakan". Kesenangan lainnya: makan. Karena itu badannya tak pernah kurus. Pengganti Pok Ani, Warnida Anom yang dipanggil Pok Ida, mengaku kadang-kadang juga mendapat surat kritikan pendengar. "Banyak yang protes karena ulekan saya tidak sepedas ulekan Pok Ani." Tambahnya lagi: "Pesan Pok Ani kepada saya, pergunakan setiap kesempatan untuk mengulek lebih pedas. Insya Allah saya akan penuhi." Ani Sahrani Syamsi dimakamkan di Pemakaman Karet. Karangan bunga puluhan jumlahnya: ia memang banyak dicintai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus