Menunggu kedatangan pangeran

WAKIL Presiden Hamengkubuwono (dalam acara-acara resmi pemerintahan selalu tampil seorang diri tanpa nyonya. Tidak demikian kalau Sultan dari Yogya ini memenuhi upacara tradisi kraton. Biarpun tidak diapit di kanan-kirinya keempat isteri Sultan selalu tampak ada dalam acara-acara kraton Yogya. Tapi ketika Sultan menunggu kedatangan Pangeran Ghoulam Pahlevi, Puteri Manijeh dan rombongan di Kemayoran bulan kemarin, tampak seorang wanita yang manis mungil mendampingi Sultan. Dan sekian biji mata telah melirik ke wanita ini dengan sebuah tekateki di masing-masing kepala: "Inikah isteri Sultan?". Bukan. Dia adalah nyonya Dra Sapartinah Sadli, Lektor Kepala Fakultas Psychologi UI, dan suaminya adalah Prof. Dr M. Sadli Menteri Pertambangan. Karena kesibukan-kesibukannya di fakultas, Sapartinah boleh dikatakan tidak pernah menampakkan diri dalam lingkungan ibu-ibu pejabat tinggi seperti ibu-ibu dari Ria Pembangunan lainnya. Akan Sadli sendiri, dia tampak berdiri terpencil sambil sebentar-sebentar melemparkan pandangannya ke arah Sultan dan "nyonya" dan ke lapangan terbang karena pesawat tidak juga kunjung datang. "Sst, isteri saya lagi dipinjam Sultan sebentar", guraunya, "nanti kalau tamunya datang, saya juga harus berdiri di sampingnya".