Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meratapi sang suhu

Poppy dharsono, 34, masih meratapi kepergian suhunya subur rahardja, pemimpin perguruan silat bangau putih. ia bersumpah untuk menjalankan amanat almarhum -- memimpin institut kesehatan bangau putih.

18 Januari 1986 | 00.00 WIB

Meratapi sang suhu
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SUDAH dua pekan lebih Subur Rahardja, pemimpin perguruan silat Bangau Putih, tutup usia. Tapi Peragawati Poppy Dharsono, 34, masih tetap meratapi kepergiannya. "Saya kehilangan Ayah pada tahun 1969, tapi saya merasa lebih kehilangan Suhu," ujarnya lirih. Subur, yang akrab dengan panggilan Suhu itu, memang istimewa di mata Poppy. Ia tidak hanya mengajarkan ilmu silat, tapi juga falsafah hidup. "Falsafah kuno yang diajarkannya saya pakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan segala persoalan yang saya hadapi, dan ternyata manjur," kata Poppy, Ibu seorang putra, tanpa mau merinci ajaran yang diterimanya. Poppy resmi menjadi anggota perkumpulan Bangau Putih pada 1982. Tapi, kata Poppy, keinginannya untuk menjadi murid Subur sudah ada 10 tahun sebelumnya, ketika Penyair Rendra mengajaknya menonton anak-anak Bengkel Teater, grup drama sang penyair, berlatih gerakan Bangau Putih. "Saya benar-benar tertarik, karena tiap-tiap pemain mempunyai gerak yang berbeda dan kelebihan sendiri-sendiri. Pokoknya, seperti melihat komik silat, deh," kata Poppy. Tahun 1982, setelah resmi menjadi murid Subur, Poppy berlatih di padepokan Bangau Putih di Bogor, dua kali seminggu. "Pernah saya datang subuh ke padepokan untuk berlatih," tutur Poppy. Bersama Rendra dan puluhan murid perguruan Bangau Putih lainnya, pekan lalu Poppy mengantar jenazah Subur ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Tugu. Di hadapan jenazah Subur, satu per satu wakil Pewaris 18 dan Pewaris 41, yang dianggap paling banyak menyerap ilmu, mengucapkan sumpahnya akan meneruskan ajaran sang suhu. Rendra, anggota Pewaris 41, atas nama seluruh warga Bangau Putih, menyampaikan kata perpisahan dalam bentuk puisi, yang melukiskan pertemuan pertamanya hingga terakhir dengan Subur. Sementara itu, Poppy yang, kabarnya, ditunjuk Subur memimpin Institut Kesehatan Bangau Putih juga bersumpah akan meneruskan amanat Almarhum. "Institutnya sudah berdiri, hanya tinggal menjalankannya saja lagi," tutur Poppy, yang sudah mahir jurus 3 Naga Memecah Awan, Ta Kiok, dan Tai-chi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus