Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persoalan artis yang kondang lewat serial Ali Topan ini sebetulnya khas perantau: bahasa yang asing, rasa rindu rumah, iklim yang tak bersahabat, serta makanan yang ajaib rasanya. Namun, soal yang terakhirlah yang paling membuatnya frustrasi. "Makanan Jepang itu enek banget, enggak bisa masuk," ujar Mila, 24 tahun. Yang bisa masuk ke perut Mila cuma gohang alias nasi goreng. Itu pun harus ditambahi sambal buatan sendiri. Selebihnya, ya, masak sendiri. Pengalaman lain yang membuatnya sedih adalah saat Lebaran. Ia harus membersihkan salju di depan rumah dan salat Ied sendirian.
Namun, karena Mila bertekad taat kontrak, masa-masa sulit itu bisa dilewatinya, bahkan berbuah: NHK berniat mengontraknya untuk tiga tahun ke depan. "Ini rezeki tak terduga," kata Mila.
Dalam drama seri Putihnya, Mila berperan sebagai model. Ini sesuai dengan posturnya, yang lumayan tinggi, 170 sentimeter. Kisahnya sendiri tak istimewa, yaitu percintaan sang model dengan pria Jepang yang tidak disetujui keluarga sang pria. Akhir cerita memang dibuat mengambang. Namun, ada yang pasti bagi Mila. "Saya senang bekerja dengan mereka. Soalnya, selalu tepat waktu," kata Mila tanpa nada menyindir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo