Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKTOR dan model Maudy Koesnaedi tampil dalam pergelaran musikalisasi puisi bertajuk “Sajak dari Ruang Juang” di Jakarta pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Ini merupakan penampilan Maudy yang kesekian kali dalam pentas lantunan puisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan yang lahir pada 8 April 1975 ini mencintai puisi sejak kuliah di Program D-3 Sastra Prancis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Dia kerap mendapat undangan tampil dalam pentas musikalisasi puisi sampai sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Waktu itu diajak teman-teman kampus belajar musikalisasi puisi, dari situ langsung tertarik. Lalu, karena mungkin aku jurusan sastra, jadi masih sejalan,” kata Maudy kepada Tempo, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Maudy pernah bekerja sama dengan duo musikus Endah N Rhesa dalam musikalisasi puisi. “Kalau enggak salah albumnya itu diperuntukkan bagi penyandang tunanetra. Jadi hanya dinikmati melalui audio,” ujar perempuan bernama lengkap Maudy Kusnaria Koesnaedi ini.
Maudy mengungkapkan, dia jatuh cinta pada puisi-puisi karya mendiang Sapardi Djoko Damono. Salah satu puisi favoritnya berjudul “Ketika Jari-jari Bunga Terbuka”. Puisi tersebut mempengaruhi kehidupan Maudy hingga sekarang.
“Sebenarnya banyak puisi Bapak Sapardi yang aku suka. Tapi syair puisi itu berasa banget di aku kalau lagi bad mood. Semua hal yang berkaitan dengan emosi kuncinya di puisi itu,” tutur None Jakarta 1993 tersebut.
Tak hanya meredakan emosi, puisi membantu Maudy mengekspresikan rasa, dari marah, kecewa, hingga emosi spiritual. “Karena tidak semua hal bisa diungkapkan dan dibicarakan, puisi membantu aku banget buat mengekspresikan perasaanku,” ucap aktor yang populer lewat peran sebagai Zaenab dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Meredakan Emosi dengan Puisi"