Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pertunjukan dari kawasan Nagari Maek yang memiliki ribuan batu Megalitikum menutup Festival Maek pada Juli 2024.
Sebuah pentas koreografi dari kolaborasi tiga seniman dipertontonkan kepada masyarakat Nagari Maek di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Anak-anak muda Nagari Maek dilibatkan dalam koreografi agar mengenal dan mencintai warisan sejarah di sekitar mereka.
DI bawah temaram cahaya, perempuan berbaju putih dengan selendang merah itu memasuki "panggung" di antara menhir Balai Batu, Nagari Maek, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Bulan purnama menggantung di langit. Ia memutar tubuh dan mengibaskan selendangnya, seperti memanggil yang lain. Beberapa penari lain, juga berkostum putih dengan beraneka warna selendang tersampir di bahu, menyusul perempuan itu. Mereka membawa obor bambu, mengelilingi perempuan berselendang merah yang terus menari. Sementara itu, sesosok pria setengah baya ikut meliukkan tubuh ke kiri dan kanan sembari memegang sebilah bambu. Seorang penari lain, perempuan berambut sebahu, melakukan hal yang sama.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Sebuah 'Ritual Megalitikum' di Bawah Purnama"