GINJAL, hati, jantung, paru-paru, semuanya bagus. Tapi, usai latihan di Bengkel Teater, Rendra oleng, lalu jatuh. Ia mencoba bangun, eh, malah tersungkur lagi. Willy, begitu dramawan itu dipanggil, kontan dilarikan ke dokter. Kata dokter, ada pengkristalan trigliserida di pantatnya. Alhasil, ia diperintahkan istirahat. Plus perawatan tradisional: pijat dan melalap daun sambernyowo. Hasilnya, hanya semalam, ia sudah bugar lagi. Itu kejadian sudah lama, hampir sebulan lalu. Tapi masih dikenang Rendra. "Nikmat sekali waktu saya jatuh. Begitu banyak tangan yang membelai-belai saya," ujarnya sambil terkekeh. Tak berarti ia mengharap sakit lagi. Namun, kalau ada yang membelai-belai, "Saya memberi kesempatan kok," katanya lagi. Walau sehat, kini, Rendra banyak pantangan. Ia harus mengurangi makan kangkung dan bayam. Padahal ia jago masak tumis kangkung dan bayam. Untunglah, ia sudah biasa tidak ngopi, tidak minum alkohol, apalagi merokok. Dan, Ahad lalu, ia manggung bersama Setiawan Djodi, Rhoma Irama, dan Zaenuddin MZ di Parkir Timur Senayan, Jakarta, dalam acara Tablig Akbar. Haji Rendra membacakan sajak berupa terjemahan ayat-ayat Quran. Ia membacanya sekitar sepuluh menit diiringi musik dangdut Rhoma Irama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini