ELIZABETH Hans, 24 tahun, berubah menjadi "The Dragon Princess"
di panggung kontes kecantikan di Kota Hamburg, Jerman Barat,
akhir bulan lalu. Karena pakaian eksklusif itu, peragawati dari
Bandung itu berhak menyandang gelar pemenan. Di lomba tingkat
dunia itu, bekas penari ini mewakili wilayah Asia Pasifik,
karena dalam kontes sebelumnya di Hong Kong ia meraih juara I,
dengan dandanan "Queen of Cobra".
Tetapi yang dibawakannya ke Bandung, bukan piala. Tangannya luka
sepanjang 5 cm dan lebar 3 cm. Tentu saja ia sibuk mencari
dokter yang bisa menyembuhkan luka tanpa bekas. Peragawati
bertangan belang, rasanya kurang layak.
Dandanan itu pulalah yang punya gara-gara. Untuk meletakkan
hiasan kecil dari kuningan di lengan, karena terburu-buru,
lubang hiasan terlalu besar dan longgar di tangan. Agar tak
melorot, ditempeli perekat. Lem ini ternyata bereaksi dengan
kuningan dan menimbulkan panas membakar.
Ketika muncul di panggung, demikian cerita Elis, kulit lengannya
itu sudah terasa seperti dibakar, tapi ia tetap senyum-senyum.
Ia menang. "Tapi saya menangis, untuk membuka hiasan di lengan
harus dikompres air. Sakit sekali," kata anak bungsu pensiunan
pegawai PTT Bandung ini.
Gadis indo -- ayah Sunda, ibu Jerman -- ini secara bergurau
menyebutkan, "kreasi ciptaan Yoyong Redhy mungkin keramat, sang
naga mematuk tangan saya." Yoyong Redhy, ahli kecantikan dari
Bandung, dikenal dengan ciptaannya yang rada aneh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini