PENONTON televisi di Amerika Serikat, sejak bulan lalu, bisa melihat Farah Fawcett menggendong kamera ke mana-mana. Kadang ia berada di tengah banjir, kadang di antara kerusuhan. Juga di kamp-kamp konscntrai Perang Dunia II. Farah Fawcett terlibat dalam perang? Tentu saja tidak. Yang mau dilukiskan dalam film yang disiarkan stasiun tv Turner itu adalah wartawati kesohor Margaret Bourke-White dari Life. Farah "dipinjam" untuk memerankan Bourke-White. Serial itu sendiri berjudul "The Margaret Bourke-White Story", ya, cerita tentang kehebatan dan juga kisah cinta sang wartawati. "Saya sudah lama mengagumi dia," ujar Farah, bini Ryan O'Neal ini. Memainkan tokoh itu, menurut Farah, berarti menelusuri kisah perjalanan dan mimpi-mimpi Bourke-White. Dan itu bukan pekerjaan mudah. Selama pembuatan film, misalnya, Fawcett harus belajar banyak tentang tustel. Lebih-lebih kamera kuno itu beratnya 9 kilogram. "Dalam satu adegan, saya harus menggendong kamera di atas perahu. Tangan saya sampai gemetaran," kata Fawcett. Ada banyak bagian yang disukai Farah Fawcett dalam serial ini. Misalnya kisah cinta Bourke-White dengan seoran pengarang, Erskine Caldwell. Dari situ Fawcett tahu bahwa Caldwell yang banyak mempengaruhi obyek bidikan kamera Bourke-White: penderitaan dan kemanusiaan. Dari film itu juga. Fawcet tahu bahwa Bourke tipe orang yang mementingkan diri sendiri. Pantang diganggu selagi meniti karier. Perasaan itu, kata Fawcett, pernah juga dialaminya. Tapi langsung dibunuhnya ketika ia melahirkan anak dari aktor Ryan O'Neal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini