Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pemilihan Ibu Teladan Tingkat ...

Terpilih sebagai ibu teladan 1976: Nyonya Soenardi (Yogyakarta), Suhaenah Zubair (Lampung), Nyemas Zahara A. Hadi (Kalimantan Barat) ditetapkan oleh Menteri Agama Mukti Ali. (pt)

1 Januari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIGA wanita telah ditetapkan sebagai Ibu Teladan 1976. Pemilihan tingkat nasional yang pertama ini dipelopori oleh BP4 (Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian). Wanita pertama adalah nyonya Soenardi, 58 tahun dari D.I. Yogyakarta. Kedua: nyonya Suhaenah Zubair, 53 tahun, dari Lampung, ketiga: nyonya Nyemas Zahara A. Hadi, 57 tahun, dari Kalimantan Barat. Telah ditetapkan oleh Menteri Agama Mukti Ali, bahwa nantinya setiap tahun akan diadakan pemilihan. Tiga orang wanita tersebut dipilih setelah juri daerah mengajukan calon pemenang sebanyak 16 orang dari 16 propinsi. "Jadi juri Pusat menilai hasil penjurian daerah", demikian nyonya Yoyoh Wartomo SH, Kepala Biro Hukum Departemen Kesehatan yang dalam pemilihan ini duduk sebagai sekretaris. Anggota juri lainnya adalah nyonya Aisyiah Dahlan, nyonya Nelly Adam Malik, nyonya Brotoseno, dra. Maftuhah Yusuf, Dr. Anwar Haryono SH, dan Yunan Helmy Nasution. 15 sponsor telah memberikan sumbangannya. baik dari perusahaan maupun pribadi. Antara lain dari nyonya Tien Soeharto/Yayasan Harapan Kita sejumlall uang sebesar Rp 600.000. Seorang dari tiga Ibu Teladan telah berhalangan karena sakit, yaitu yang dari Kalimantan Barat. Tapi ketiganya banyak menerima hadiah. Pemenallg pertama dapat Tabanas Rp 150.000, pemenang kedua Tabanas Rp 125.000 dan ketiga Tabanas Rp 100.000. Juga piala. mesin jahit dan alat-alat rumall tangga. Pemenang pertama bahkan dapat pesawat teve. Ibu yang terpilih haruslah yang belum pernah bercerai, bisa mendidik anak-anaknya sehingga jadi orang. Nyonya Zubair misalnya adalah janda 12 tahun dan ibu dari 12 orang anak (satu meninggal). Sering memberikan dakwah, memberi ceramah pada organisasi wanita di Tanjungkarang. Pern-ah pula turut kursus Inggeris, kursus koperasi dan suaminya -- ketika masih hidup - adalah pegawai Jawatan Penerangan. Nyonya Nyemas Zahara adalah ibu dari empat orang anak yang kini sudah duduk di perguruan tinggi. Suaminya pensiunan Kepala Dinas PDK. "Interviu langsung dari ketiga mereka telah kami lakukan", demikian Yoyoh Wartomo, "untuk meyakinkan kami, tepat tidaknya pemilihan tersebut. Kebetulan, kali ini mereka semua dari agama Islarn. Waktu mendatang, barangkali pemilihan akan lebih luas".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus