INI bukan pergelaran musik. Memang hadir sejumlah musikus dan penyanyi. Tapi, percaya atau tidak, ini perhelatan perkawinan. Soalnya, mempelai bernama Luna Lydia Purwanto, 28 tahun, violis jazz wanita yang populer disebut Luluk Purwanto saja. Anak dari ayah yang pianis dan ibu kepala sekolah musik di Medan ini disunting Rene van Helsdingen, 30 tahun, juga musikus tapi warga negara Belanda yang lama tinggal diYogya. Acara Senin malam lalu di Hotel Wisata, Jakarta, perayaan jazz buat kedua mempelai. Sebenarnya, pasangan ini sudah akad nikah Sabtu dua pekan lalu di rumah mempelai wanita, di Kadipaten, Yogyakarta. Juga sudah ada resepsi di gedung pertemuan malam harinya. Jika di Jakarta masih juga dirayakan, itu karena "gotong-royong" para musikus. Acaranya santai, bermusik sambil mengobrol. Terdengar lagu Let it be, Day by day, hingga Autumn Leaves dan Untukmu Kasih. Di antara lagu kadang Lulu melontarkan suara tertuju suaminya, "Danke ell," -- terima kasih. Dan Rene menyahut dalam bahasa asing juga (buat dia), "Matur nuwun". "Ini memang acara sepatah dua patah musik," ujar Ireng Maulana, gitaris jazz nan piawai itu. Kedua mempelai tak cuma mau dirayakan, tapi ikut aktif. Lulu dengan biolanya, Rene dengan keyboard. Mereka berduet, berbincang dalam musik, sahut-menyahut -- memang, sudah jodoh tampaknya. Empat tahun lalu, pasangan ini ketemu di Negeri Belanda, sama-sama lagi rekaman. Hingga Senin malam yang lalu itu keduanya masih tetap memegang teguh kewarganegaraan masing-masing. Tak jelas apakah Luluk masih setia pada cita-citanya dua tahun lalu, ketika jadi mahasiswa Institut Seni Indonesia: "Lebih suka hidup tenteram jadi petani dengan dua belas anak."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini