KANJENG Bandoro Raden Ayu Prisca Marina, permaisuri K.G.P.A. Mangkoenagoro IX dari Solo, baru saja melaksanakan upacara nujuh bulanan. Mau tahu di saat-saat hamil muda tatkala sang permaisuri ngidam? "Saya ingin nasi liwet Solo," begitu permintaan Prisca Marina, 28 tahun. Sebagai suami yang baik, Mangkoenagoro IX, yang bernama kecil Jiwokusumo, tentu saja memenuhinya. Tapi, mencari nasi liwet itu jauh sekali dan sangat merepotkan. Walaupun Istana Mangkunegaran Solo hanya berjarak 100 meter dari penjual nasi liwet, toh nasi idaman Sang Putri ini harus dikawal seorang abdi dan diterbangkan dengan pesawat. Lho, kenapa? Soalnya, Marina sewaktu ngidam itu tinggal di Jakarta. Dan Jiwokusumo memesan nasi lewat telepon interlokal. Itulah agaknya nasi liwet yang termahal di dunia. Jabang bayi yang dikandung Marina ini bisa sangat istimewa jika yang lahir kemudian adalah lelaki. Dialah nanti yang akan diangkat sebagai putra mahkota dan calon Mangkoenagoro X. Ini sebenarnya adalah anak ketiga Mangkoenagoro IX. Dua anak sebelumnya, Raden Mas Pandra Sukarno Putro dan Raden Ajeng Agung Putri Suniwati, diperolehnya dari Sukmawati, putri almarhum Bung Karno. Status Sukmawati saat melahirkan, sampai bercerai dengan Jiwo tahun 1983, belum permaisuri, karena Jiwo sendiri waktu itu belum naik tahta. Sayang, dokter tak mau menyebutkan jenis kelamin bayi di perut Marina walau kandungan itu sudah berusia 7 bulan. "Saya boleh melihat alat monitor, tapi disuruh menebak sendiri," ujar Jiwo pasrah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini