SEHARI sebelum Pemilu, Presiden Soeharto berulang tahun. Peringatan sederhana di lingkungan keluarga yang juga dihadiri Menteri Bustanil Arifin, Pangkostrad Wismoyo Arismunandar, pengusaha Liem Sioe Liong, Prajogo Pangestu, Ciputra itu penuh dengan gergeran. Itu karena Ibu Tien Soeharto memberi sambutan dengan kocak. "Hari ini adalah hari ulang tahun suami, ayah, eyang kami semua yang sangat kami cintai. Genap berusia . . . berapa . . .? Lupa!" kata Bu Tien mengawali syukuran itu. Pak Harto menyambung, "Yang ke71." Sembari tersenyum, Ibu Tien meneruskan, "Ya, sweet seventy. Kata orang, kelapa itu makin tua makin banyak santannya, he . . ., he . . ., he . . .." Yang mendengar tertawa gergeran. Ibu Tien kemudian memohon agar suaminya diberi umur panjang, murah rezeki, dapat melaksanakan tugasnya memimpin negara dan menjalankan persahabatan antarnegara dengan baik dan selamat. Harapan itu masih panjang lagi. Semoga diberi perlindungan, bimbingan, dan agar citacita Pak Harto dikabulkan. Selain itu, agar keselamatan, kebahagian, dan sukses selalu mengiringinya. "Kalau ada sedikit batukbatuk supaya mulai hari ini hilang batuknya, he . . ., he . . .," kata Bu Tien, disambut lagi oleh gelak tawa hadirin. Adalah Ibu Tien pula yang memimpin pembacaan surat Al Fatihah. Dan sebelum pemotongan tumpeng, mereka menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun. Pak Harto menerima kado dua buah buku: Jejak Langkah Pak Harto 1978-1983 dan Surat dan AnakAnak Ke2 terbitan Citra Lamtorogung Persada milik Nyonya Siti Hardiyanti Rukmana, putri sulung Pak Harto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini