DIA cuma mengenakan celana pendek dan singlet lorek-lorek. Pada
tumit sepatu botnya-diberi sayap buatan. Kacamata gaya
Hollywood, dan kalau lampu panggung dimatikan, menyalalah itu
gagang kacamata. Seakan mengeluarkan posfor. Lantas membentuk
tulisan yang bisa dibaca oleh yang hadir: Elton John. Suasana
panggung yang sepi tiba-tiba jadi bising setelah Elton menyentil
tuts piano, disusul oleh bas dan gitar dan drum oleh pemain
musik yang lain. Lagu Killing Myself menggema, sebentar saja
yang hadir seperti kerasukan setan.
Elton John bernama Reginald Dwight. Umurnya baru 25 tahun, tapi
dia adalah rajanya musik pop. Dalam waktu 5 tahun, telah terjual
75 juta piringan hitamnya. Pendapatannya sekitar Rp 1.600 juta
setahun dan di Amerika Serikat sendiri telah berhasil
mendapatkan 14 Ph. emas. Setiap kali dia main di depan umum,
selain pasti luber oleh pengunjung, juga panggung jadi porak
poranda. Setelah the Beatles dan the Rolling Stones, Elton John
menanjak mulai tahun 1969 dengan lagunya Lady Samanth.
Kebetulan, dia juga berasal dari Inggeris.
Memiliki lebih dari 150 pasang kacamata yang aneh-aneh, Elton
juga selalu mengenakan kostum aneka rupa. Sering pula dia main
piano dengan kaki atau kepalanya. Konsernya biasanya dimulai
dengan dentuman salah satu instrumen musiknya. Kemudian
diakhiri. dengan bom asap. "Semua itu", kata Elton, membuat saya
senang. Macam lelucon saja". Dan semua penonton terpukau.
Mengapa dia selalu mengenakan kacamata? Elton mempunyai alasan
kuat: "Saya ini rabun. Tidak bisa melihat dengan jelas. Jadi
kacamata itu kacamata betulan, cuma dibuat sedikit eksotik".
Elton mengenakan kacamata sejak umur 13 tahun. 5 tahun lamanya
dia belajar main harpa, organ, piano dan murid dari Royal
Academy of Music di London. Rambutnya tidak gondrong seperti
lazimnya penyanyi atau anak muda zaman kini. Tentang hal ini dia
berkata: "Lha gimana. Rambut saya ini ya memang segini. Tidak
bisa lebat bahkan tidak mau tumbuh".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini