Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Punya 150 kaca mata

Dalam waktu 5 tahun, 75 juta piringan hitam elton john terjual. pianis itu mempunyai 150 kaca mata untuk membantu penglihatannya yang rabun sejak kanak-kanak. (pt)

20 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIA cuma mengenakan celana pendek dan singlet lorek-lorek. Pada tumit sepatu botnya-diberi sayap buatan. Kacamata gaya Hollywood, dan kalau lampu panggung dimatikan, menyalalah itu gagang kacamata. Seakan mengeluarkan posfor. Lantas membentuk tulisan yang bisa dibaca oleh yang hadir: Elton John. Suasana panggung yang sepi tiba-tiba jadi bising setelah Elton menyentil tuts piano, disusul oleh bas dan gitar dan drum oleh pemain musik yang lain. Lagu Killing Myself menggema, sebentar saja yang hadir seperti kerasukan setan. Elton John bernama Reginald Dwight. Umurnya baru 25 tahun, tapi dia adalah rajanya musik pop. Dalam waktu 5 tahun, telah terjual 75 juta piringan hitamnya. Pendapatannya sekitar Rp 1.600 juta setahun dan di Amerika Serikat sendiri telah berhasil mendapatkan 14 Ph. emas. Setiap kali dia main di depan umum, selain pasti luber oleh pengunjung, juga panggung jadi porak poranda. Setelah the Beatles dan the Rolling Stones, Elton John menanjak mulai tahun 1969 dengan lagunya Lady Samanth. Kebetulan, dia juga berasal dari Inggeris. Memiliki lebih dari 150 pasang kacamata yang aneh-aneh, Elton juga selalu mengenakan kostum aneka rupa. Sering pula dia main piano dengan kaki atau kepalanya. Konsernya biasanya dimulai dengan dentuman salah satu instrumen musiknya. Kemudian diakhiri. dengan bom asap. "Semua itu", kata Elton, membuat saya senang. Macam lelucon saja". Dan semua penonton terpukau. Mengapa dia selalu mengenakan kacamata? Elton mempunyai alasan kuat: "Saya ini rabun. Tidak bisa melihat dengan jelas. Jadi kacamata itu kacamata betulan, cuma dibuat sedikit eksotik". Elton mengenakan kacamata sejak umur 13 tahun. 5 tahun lamanya dia belajar main harpa, organ, piano dan murid dari Royal Academy of Music di London. Rambutnya tidak gondrong seperti lazimnya penyanyi atau anak muda zaman kini. Tentang hal ini dia berkata: "Lha gimana. Rambut saya ini ya memang segini. Tidak bisa lebat bahkan tidak mau tumbuh".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus