Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GERAKAN Black Lives Matter di Amerika Serikat beberapa waktu lalu membuat rapper Ignatius Rosoinaya Penyami atau Igor Saykoji melihat sisi lain anak pertamanya, Aaron Miguel Penyami. Meski masih berusia 13 tahun, Aaron rupanya mengikuti pemberitaan yang ramai di Negeri Abang Sam itu. “Anak saya beberapa tahun terakhir sangat aware soal kondisi sosial-politik internasional ataupun Indonesia,” kata Saykoji saat dihubungi, Senin, 3 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suatu kali, Aaron berselisih paham dengan sepupunya saat membicarakan Black Lives Matter dan Presiden Amerika Donald Trump. Jawaban Aaron tentang Trump sempat membuat Saykoji mengernyitkan dahi. “Katanya, kenapa sih orang-orang selalu melihat Trump dari satu sisi saja. Seburuk-buruknya orang, kalau dia dipilih sebagai kepala negara seharusnya dipikir caranya bekerja sama,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski gerakan Black Lives Matter, yang dipicu tewasnya pria kulit hitam George Floyd di tangan polisi Amerika, mendapat dukungan luas, Aaron menyesalkan aksi protes yang memicu kerusuhan di sejumlah kota itu. “Saya setuju polisi (Amerika) perlu direformasi, tapi bukan di-defund (dicabut anggarannya),” ujar Aaron.
Melihat Aaron tertarik pada isu politik serta minatnya pada kuliah hukum internasional, Saykoji mengajak dia berbincang dengan mantan aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko. “Saya berpikir, anak ini potensinya lebih gede dari yang saya duga,” ucap Saykoji.
Ia mengenal Budiman sejak 2014, saat politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu merilis buku Anak-anak Revolusi jilid kedua. Dari Budiman, Aaron mendapat saran: jika ingin kuliah hukum internasional, jangan lupa belajar tentang hak asasi manusia.
Saykoji berkeinginan mengirim Aaron kuliah di Den Haag, Belanda, karena di sana ada Mahkamah Internasional. Namun ia belum menentukan pilihan antara The Hague University dan The Hague Academy of International Law.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo