Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RIFDA Irfanaluthfi tak bisa berlama-lama beristirahat selepas Asian Games 2018. Pesenam artistik putri Indonesia itu harus kembali berlatih untuk membidik turnamen yang lebih tinggi. Ia mengincar final Kejuaraan Dunia Senam Artistik di Doha, Qatar, yang akan digelar mulai akhir Oktober nanti; dan Piala Dunia di Birmingham, Inggris, pada Maret 2019. "Supaya bisa masuk ke Olimpiade 2020 di Tokyo," kata Rifda, Kamis tiga pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesenam 18 tahun ini tampil mengejutkan di Asian Games 2018. Tampil tanpa target medali, Rifda berhasil meraih perak nomor senam lantai putri. Ia pun mencetak sejarah sebagai pesenam pertama yang meraih medali sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam pesta olahraga bangsa-bangsa se-Asia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rifda sebelumnya mengaku tak dibebani target karena persiapannya terbelah antara untuk tampil di Asian Games dan memburu tiket ke Olimpiade. Ia harus mengumpulkan poin sebanyak mungkin agar bisa tampil di Tokyo dua tahun mendatang. "Awalnya agak kesulitan karena aku mau mengejar Olimpiade. Jadi harus memperbanyak pertandingan," ujarnya beberapa waktu lalu.
Sebelum Asian Games digelar, Rifda dan sejumlah pesenam Indonesia lain menjalani pemusatan latihan di Rusia sejak Juni lalu. Ia pun sempat mengalami cedera lutut dalam latihan sehingga persiapannya tak maksimal. Tapi segenap perjuangannya berbuah manis setelah ia mampu membawa pulang sekeping perak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo