Safari ramadhan

BULAN suci Ramadan sudah berlalu. Dan inilah oleh-oleh Menteri Penerangan Harmoko dari safarinya di Pulau Sumatera. Sejumlah pakaian adat dan sebuah nama: Buya Haji Ahmad Harmoko. Pakaian adat itu diperolehnya dari pemerintah daerah setempat, yang wilayahnya didatangi Harmoko selama Safari Ramadan ini. Di Provinsi Sumatera Utara saja, Harmoko sedikitnya tujuh kali berubah "busana". Di Pesantren Daar Ul'Uluum Kisaran, Harmoko memberikan ceramah agama. Di sinilah keluarga pesantren mengangkat Harmoko yang sudah haji itu menjadi "kerabat pesantren" dengan gelar Buya Haji Ahmad Harmoko. Menteri juga mengunjungi Desa Rawomataluwo, Gunung Sitoli, Kabupaten Nias. Di sini, Harmoko bertatap muka dengan kelompencapir dan mendaftar menjadi anggota koperasi. Masyarakat menyambutnya dengan meriah. Walau berstatus "dalam perjalanan", Menteri yang energetik ini ternyata tak pernah batal puasa. Ia menyempatkan berbuka puasa bersama masyarakat dan kemudian salat tarawih bersama. Di saat-saat salat itulah Harmoko lebih suka "busana lamanya", yakni peci hitam kesayangannya. Maka, pakaian adat, terutama penutup kepala yang diberikan penyambut, ditanggalkan sejenak.