Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KALAU diminta memilih antara sneaker dan sepatu hak tinggi, komika Sakdiyah Ma'ruf, 35 tahun, tak perlu berpikir lama. Ia pasti langsung menunjuk sepatu bersol karet yang rata ketimbang sepatu berhak tinggi. "Enggak biasa pakai high heel, kaki langsung sakit semua," kata Sakdiyah, Rabu pekan lalu.
Saking tak biasa menggunakan sepatu berhak tinggi, Sakdiyah punya pengalaman tak terlupakan dengan alas kaki ini. Sewaktu melawak di panggung "Stand-up Comedy Koper" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 2012 bersama Ernest Prakasa, Sammy, dan Soleh Solihun, ia terpaksa berjalan terpincang-pincang di atas panggung karena kakinya nyeri. "Padahal tinggi haknya hanya sekitar lima sentimeter," ujarnya.
Karena tak tahan, dalam pertunjukan hari kedua, Sakdiyah mencopot sepatu tersebut. Atas saran seniman Butet Kertaradjasa, ia menjadikan sepatunya sebagai gimmick. Sakdiyah menenteng sepatu hak tingginya dan ditunjukkan ke penonton. "Aku bikin joke, sepatunya rusak karena made in China," katanya.
Kapok cara jalannya jadi terpincang-pincang lagi, dalam penampilan berikutnya di acara berbeda, Sakdiyah memilih memakai sneaker. Ia cuek saja memadupadankan sepatu kasual itu dengan gaun cantik yang ia kenakan. "Habis gimana, daripada joke enggak keluar semua gara-gara kaki sakit?"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo