Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Rumah Bambu

Sakdiyah, 38 tahun, dan suaminya membangun rumah bambu di atas tanah milik mereka di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sakdiyah dan keluarga akan menempati rumah itu selama masa pandemi Covid-19.

16 Mei 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sakdiyah Ma’ruf/Dok. Sakdiyah Maruf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOMIKA Sakdiyah Ma’ruf tak menyangka wabah Covid-19 bakal membuatnya pulang kampung ke Pekalongan, Jawa Tengah, hingga waktu yang tak bisa ditentukan. Bahkan ia dan suaminya, Muhammad Shobar Al Amin, sampai harus membangun rumah baru yang akan ditempati bersama anaknya selama masa pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sakdiyah, 38 tahun, dan suaminya merogoh tabungan dan dana darurat untuk membangun rumah bambu di atas tanah mereka seluas 2.500 meter persegi di Kabupaten Batang, sekitar 10 kilometer dari Pekalongan. Luas keseluruhan bangunan tembok dan bambu rumah itu 65 meter persegi. “Satu-dua minggu lagi selesai. Hari ini baru dipasang (instalasi) listriknya, he-he-he...,” katanya saat dihubungi, Jumat, 8 Mei lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan mudik diambil segera setelah Sakdiyah batal ke Australia. Ia dan suaminya memilih rumah bambu karena tanah mereka ditumbuhi banyak bambu dan atas pertimbangan keuangan. “Halamannya nanti bisa buat nanam sayur dan tempat anak bermain, he-he-he...,” ucapnya.

Pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa Covid-19 merupakan pandemi global pada 11 Maret lalu membuyarkan rencana Sakdiyah dan sang suami. Mereka urung menghadiri Melbourne International Comedy Festival pada 22 Maret lalu karena pemerintah Australia melarang semua kegiatan dengan jumlah peserta di atas 500 orang. Festival komedi terbesar ketiga sejagat itu biasanya diikuti lebih dari 2.000 orang.

Sakdiyah dan keluarga awalnya berencana tinggal lebih dari sebulan di Negeri Kanguru. Setelah itu, mereka pulang ke Pekalongan selama Ramadan hingga Lebaran. Mereka sudah melakukan persiapan, termasuk tak memperpanjang sewa apartemen dan membatalkan semua pekerjaan di Jakarta. Semua rencana itu kandas karena acara di Melbourne batal. “Posisinya tiba-tiba we have nothing, nih.”

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus