Ada "hobi" baru yang sedang digandrungi Tika Bisono, 29 tahun, akhir-akhir ini, yakni mengumpulkan piagam dari ruang seminar. Ia lagi laris. Mulai dari seminar mengenai psikologi (dia sarjana di bidang ini), kependudukan, pendidikan, musik (dia penyanyi), teater sampai ke soal gigi. Namanya tidak hanya dikenal di sekitar Jakarta atau kota-kota di Jawa saja, tapi juga menembus sampai ke seberang, ke Palembang misalnya. Kok bisa? "Mungkin karena saya dianggap mampu men-direct komunikasi di antara pembicara," ujar penyanyi yang dijuluk 'Joan Baez'-nya Indonesia ini. Untuk itu pula dia, Rabu minggu lalu muncul di Erasmus Huis, Jakarta, memandu seminar yang diselenggarakan oleh Ria Prawiro, putri bungsu Menko Ekuin Radius Prawiro. Seminar dengan topik "Berkarya Untuk Anak Indonesia (BUAI)" itu menampilkan pembicara Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dr. W. Edith Humris dalam sebuah seminar tentang anak-anak. "Kayaknya ada yang tambah, setiap kali saya ikut seminar," kata Tika. "Saya juga bisa menambah kenalan dengan pakar-pakar yang selama ini cuma saya lihat di koran atau TV. Dan acara itu kita bisa menjalin hubungan yang lebih akrab, sehingga obsesi untuk saling membagi pengetahuan dan feeling bisa tersalur secara konstruktif. Bukan cuma jadi bahan ngrumpi," kata accaunt executive PT Citra Lintas ini kepada Sri Pudyastuti dari TEMPO. Cuma Tika sering senewen dengan pertanyaan yang kadang-kadang jail. Misalnya, soal seks. "Dikiranya kalau saya paham bicara tentang pendidikan seks, pasti saya pernah merasakan," kata Tika terpingkal. Bunga Surawijaya & Rustam F. Mandayun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini