SUASANA sebelum sidang paripurna Kabinet Pembangunan, Sabtu pekan lalu, ramai dengan gelak tawa para pejabat tinggi. Maklum, acara di gedung Sekretariat Kabinet di Jalan Veteran, Jakarta, ini sekaligus dipakai ajang untuk saling mengucapkan selamat tahun baru. Tetapi, Jenderal (pur) Yoga Soegomo, 61, tenang-tenang saja. Ia tak ikut larut dalam acara bersalam-salaman itu. Ia tetap duduk di kursinya, sambil memegang tasbih putih. Ketika didekati Menteri Dalam Negeri Soepardjo Rustam, lalu keduanya terlibat dalam pembicaraan yang hangat, tapi Kepala Bakin itu tetap saja menghitung-hitung tasbihnya, yang buahnya dari mutiara. Penampilan Yoga, kelahiran Tegal, Jawa Tengah, kali ini memang lain dari biasanya. Sebelumnya, ia dikenal suka memakai kalung emas. Di tangannya, selain arloji, juga ada gelang emas. Lalu, di balik kaki celananya, konon, selalu terselip pistol kecil. Kini, kalung dan gelang itu tak lagi kelihatan dipakai. Yang tinggal cuma cincin. Dan tasbih tadi? "Ini saya dapat dari sana, kok," ujar Yoga, ketika ditanya pemberian siapa benda itu. Yang dimaksud Yoga dengan sana itu adalah Tanah Suci. Musim haji 1985 lalu, Yoga memang menunaikan ibadat haji. Konon, sejak itu, kalung dan gelang menghilang dari tubuhnya. Tapi, caranya berpakaian tetap necis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini