TIDAK ada hadiah tahun baru dari Istana Buckingham untuk Bob Geldof, 32, musisi Inggris yang mengorganisasikan konser Live Aid untuk membantu rakyat Etiopia dari bahaya kelaparan, tahun silam. Ketika Ratu Elizabeth memberikan sejumlah gelar kebangsawanan untuk orang-orang Inggris yang berjasa, pekan lalu, penyanyi kelahiran Irlandia itu tak tercantum dalam daftar. Ternyata, Perdana Menteri Margaret Thatcher memang tidak mencantumkan nama Geldof di antara 650 nama yang diusulkannya kepada Ratu. Mengapa? "Jasa Geldof terutama untuk Etiopia, bukan untuk Inggris," ujar juru bicara Thatcher. "Mereka yang diusulkan adalah yang berjasa langsung untuk Inggris." Kebijaksanaan itu diprotes oleh Anthony Beaumont, anggota Parlemen dari kubu Partai Konservatif pimpinan Thatcher. "Geldof menyalakan lampu bagi umat manusia terhadap penderitaan di Etiopia. Ia pantas memperoleh penghargaan itu," ujar Beaumont. Geldof tampak tak peduli dengan gelar kebangsawanan itu. Ia juga tidak begitu antusias ketika para penggemarnya, lewat pengumpulan pendapat pendengar Radio BBC, memilihnya sebagai: Man ofthe Year. Ketika predikat itu diumumkan BBC Selasa pekan lalu, Geldof tengah beristirahat- bersama Paula Yates, pasangan kumpul kebonya, dan anaknya yang berusia tiga tahun. Menurut juru bicara Geldof, penyanyi rock ini betul-betul beristirahat di malam pergantian tahun lalu. Tapi tetap tak melupakan pembajakan kaset Live Aid oleh produser rekaman di Jakarta. "Bob tersinggung mendengar pengusaha kaset di Indonesia hanya menyumbang Rp 30 juta bagi Live Aid," kata juru bicara Geldof.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini