Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Tak punya teman cowok tak punya teman cowol

Sonia braga, orang brasil yg jadi lebih tenar karena filmnya yg bermutu bagus. mengaku tak punya teman cowok. ia ingin main film science fiction dengan mel gibson. hanya, mel gibson belum tahu.

4 Mei 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEANDAINYA Sonia Braga benar berasal dari Jalan Braga dan tinggal di Bandung, soalnya akan lebih mudah. Tapi dia orang Brasil dan jadi lebih tenar ke seluruh dunia lantaran filmnya yang mutunya bagus (dan sebab itu tak pernah masuk ke Indonesia): Kiss of he Spider Woman. Gara-gara ketenaran itu, dan kecantikan itu, dan keseksian itu, dan lain-lain itu, suatu hari Robert Redford "dekat" kepadanya. Lalu gosip pun mulai. Syahdan, sebermula adalah film The Milagro Beanfiled War yang disutradarai Redford dan dibintangi Sonia. Sudah tentu film ini pun tak masuk ke Indonesia karena tidak ada gontok-gontokannya. Ceritanya tentang perjuangan petani kacang Meksiko yang melawan penggusuran tanah leluhurnya oleh para -- - developer satu tema yang disukai Redford yang sangat memperhatikan soal-soal sosial dan lingkungan, dan satu cerita yang disukai Sonia karena ia memang aktris yang aktif sejak mula dalam teater perjuangan di Brasil (maklum, dia anak buruh tambang). Kedua orang itu cocok. Kencan. Kumpul .... Tapi kemudian tak ada ujung berita antara Sonia dan pria yang pernah ia juluki dengan mesra sebagai "orang Indian yang pirang dan bermata biru" itu. Terakhir Sonia malah bikin film dengan aktor dar-der-dor Clint Eastwood, The Rookie. Dia juga menyatakan ingin main film science fiction dengan Mel Gibson (sebab Mel orangnya "manis, serius, sudah kawin, dan punya banyak anak"). Cuma, kata Sonia, Mel Gibson belum tahu soal ini. Tentang Redford? Dia tak mau menjawab. "Saya benar-benar singel. Tak punya teman cowok. Rasanya enak. Bukan karena ini ada hubungannya dengan menjelang umur 40. Saya kini lebih kalem." $ PETER F. Gontha kesal. Gara-garanya, salah satu bos Bimantara Group ini diajukan sebagai saksi dalam kasus Bank Duta, yang mengadili teman dekatnya, Dicky Iskandar Di Nata, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu pekan lalu. "Saya dirugikan," katanya. Keberatan Gontha, ia diajukan sebagai saksi dalam kapasitas sebagai nasabah bank. Padahal, katanya, undang-undang perbankan menjamin kerahasiaan nasabah. Sebagai nasabah, Gontha memang pernah kalah US$ 500 ribu dalam urusan permainan valas. Di koran kekalahan itu ditonjolkan besar-besar, seolah-olah kalah berjudi. Bahwa ia teman baik Dicky, itu karena pernah sama-sama bekerja di Citibank. Pernah menemani Dicky bermain di meja judi? "Soal ini urusan pribadi masing-masing. Yang penting, jangan pakai uang orang lain. Kalau pakai duit sendiri, sih, mau kalah berapa pun nggak ada urusannya," kata Gontha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus