HIROO Onoda, 58 tahun, orang Jepang yang pernah bersembunyi di
pulau Lubang, Pilipina, kini telah menikah dan hidup normal di
Amerika Selatan. Jepang yang lain yang pernah diketemukan di
Morotai Januari 1975, Teruo Nakamura, 58 tahun, telah hidup
kembali ke negerinya, biarpun kabar tentang Teruo-san kini tidak
pernah terdengar lagi. Kedua bekas tentara Jepang tersebut
bersembunyi 30 tahun lamanya dan waktu itu mengira bahwa
peperangan belum usai. Ternyata ada juga orang Indonesia yang
nyaris begitu.
Achmadi alias Gedok, 53 tahun, bujangan yang tinggal di kampung
Antasan Kecil Barat, Banjarmasin, tetap bersembunyi di dalam
pondok kakak perempuannya, selama 33 tahun. Tidak pernah keluar
rumah, ke jalanan, ke pasar atau ke mesjid sekalipun. Ia taat
bersembahyang -- berikut Tahajud dan puasa, tapi untuk
sembahyang Jum'at, dia minta uzur. Mukanya pucat langka ketimpa
sinar matahari. Matanya besar, selalu menggambarkan takut di
roman mukanya. Kenapa?
Peristiwanya adalah 33 tahun yang lalu, di kala Gedok berumur 20
tahun. Di saat pendudukan Jepang. Pada suatu hari, Gedok melihat
dengan mata kepala sendiri keganasan bala tentara Jepang yang
menyiksa dan menangkap orang-orang di kampungnya. Mulai saat
itulah, Gedok tidak pernah hilang rasa was-was dan takut dan
ngeri. Baaikan seorang pertapa, dia tidak pernah keluar dari
rumahnya.
Selain dengan kakak perempuannya yang janda, Gedok juga punya
teman, Awad Alkatiri namanya: satu-satunya orang luar yang
dipercaya Gedok. Tapi ini bukan berarti Awad bisa mempengaruhi
Gedok untuk hidup seperti layaknya manusia bebas, biarpun Awad
sudah meyakinkan Gedok bahwa tentera Jepang sudah lama menyerah
dan republik ini telah merdeka. Rasa takut akan orang berpakaian
berseragam (apakah mereka itu polisi, tentera dan Hansip) tetap
tebal. Sehingga pada waktu Pemilu yang lalu, dilakukan perlakuan
khusus untuk Gedok. Semua pejabat yang berpakaian dinas,
disingkirkan dulu. Dengan dibujuk dan diantar, Gedok pun menusuk
salah satu tanda gambar. Kabarnya, bekas guru Gedok di sekolah
Syafi'iyah, KH Ridwan Syahrani yang pernah jadi anggota DPR/MPRS
dari partai NU, akan mencoba membujuk Gedok untuk keluar dari
tempat persembunyiannya. Sebab gurunya yang satu inilah yang
masih dijadikan kenangan manis baginya,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini