Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Yunita Siregar: Gandrung Tari Tradisional dan Modern

Sejak kecil, aktris Yunita Siregar suka menari. Menggandrungi tari tradisional dan modern.

10 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBELUM terjun ke dunia film, aktris Yunita Siregar gemar menari. Perempuan yang lahir pada 19 Juni 1994 ini mulai belajar menari tradisional saat masih duduk di bangku sekolah dasar. “Terus, pas masuk SMP, aku belajar modern dance (tari modern),” kata Yunita kepada Tempo, 1 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menginjak usia sekolah menengah atas, boleh dibilang Yunita makin gandrung menari, khususnya tari tradisional. “Dulu waktu SMA aku suka tari saman, sampai pernah menang lomba menari dan dapat piala,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Yunita, menari bukan sekadar melenggak-lenggokkan tubuh, tapi juga menjadi salah satu cara meredakan stres. Saat menari, Yunita harus berfokus menghafalkan gerakan dan irama musik yang mengiringi ia sehingga bisa lupa akan beban pikirannya.

“Aku having fun mengikuti emosi lagu dan irama musiknya. Buat aku, itu seru dan bikin nyaman banget,” ucap pemeran dalam film London Love Story dan Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti tersebut.

Makanya Yunita selalu menyempatkan diri menjalani hobi menari tradisional. Namun, belakangan, ia sudah tidak sesering dulu menari tradisional karena kesibukannya di dunia film.

Yunita pun cenderung memilih menari modern, antara lain dengan meng-cover lagu-lagu pop Korea alias K-pop dan sesekali hiphop. “Aku suka menari diiringi lagu-lagu K-pop karena musiknya riang dan dari segi waktu mudah dilakukan,” tuturnya.

Saat ini Yunita tengah sibuk mempromosikan film terbaru yang ia bintangi bersama Erick Estrada, Mendung Tanpo Udan. Dalam film yang diangkat dari lagu berjudul sama karya Kukuh Prasetya Kudamai itu, Yunita berperan sebagai Mendung, seorang perempuan Jawa.

Untuk mendalami karakter itu, Yunita, yang berdarah Batak, belajar berbahasa Jawa secara intens setiap hari dari pagi sampai sore selama lebih dari dua minggu. “Ternyata bahasa Jawa itu lebih familier. Kalau bahasa Batak aku malah enggak ngerti, tapi logatnya bisa,” kata Yunita, yang pernah mengikuti kontes pemilihan model GoGirl! Look.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Gandrung Tari Tradisional dan Modern"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Š 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus